Liverpool sedang berada dalam periode buruk. Tim kota pelabuhan kini justru lebih dekat dengan zona degradasi Liga Inggris.
Liverpool memulai musim ini dengan status sebagai juara bertahan. Skuad asuhan Jurgen Klopp sempat tampil meyakinkan dan nangkring di puncak klasemen selama beberapa pekan.
Namun, situasi itu tidak berlangsung lama. The Reds seperti tim yang hilang arah sejak menang telak 7-0 atas Crystal Palace pada Desember 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Liverpool sudah melakoni 17 laga sejak kemenangan besar tersebut. Hasilnya, Mohamed Salah dan kawan-kawan hanya lima kali menang, tiga kali imbang, dan menelan sembilan kekalahan.
Ironisnya, enam dari sembilan kekalahan itu terjadi di kandang. Stadion Anfield yang sebelumnya angker mendadak jadi tempat yang menyenangkan buat para tamu untuk membawa pulang hasil positif.
Pada laga kandang terakhir, Liverpool takluk dari tim penghuni zona degradasi, Fulham. Gol tunggal Mario Lemina membuat para pemain Liverpool mengakhiri laga dengan kepala tertunduk.
Kekalahan itu juga membuat Liverpool takluk dalam dua laga terakhir. Tiga hari sebelumnya, Liverpool dipecundangi Chelsea juga dengan skor 0-1.
Hasil negatif di kandang sendiri membuat Liverpool semakin jauh dari puncak klasemen yang dikuasai Manchester City. Tim pengoleksi 19 gelar Liga Inggris itu terpaut 22 poin dari The Citizens.
Liverpool yang saat ini menempati posisi kedelapan klasemen justru lebih dekat dengan Fulham yang menempati batas akhir zona degradasi. The Reds hanya unggul 17 poin dari The Cottagers.
Dengan koleksi 43 poin, peluang Liverpool masuk zona merah memang terbilang kecil. Meski begitu, jarak Liverpool yang lebih dekat dengan zona degradasi ketimbang puncak klasemen menjadi bukti sang juara bertahan sedang sakit.
Persoalan cedera pemain yang tak kunjung usai jadi salah satu penyebab keterpurukan Liverpool. Selain itu, buruknya kinerja lini depan juga jadi salah satu penyebab lain Liverpool kesulitan meraih hasil bagus bahkan saat bermain di kandang sendiri.
Rentetan hasil buruk ini membuat peluang Liverpool merebut tiket ke Liga Champions musim depan bakal semakin sulit. Klopp pun wajib memutar otak jika tak ingin Liverpool makin terperosok di sisa musim ini.
(jal/ptr)