Kemenpora melalui Sesmenpora Gatot S Dewa Broto merespons perubahan status mantan atlet voli nasional, Aprilia Manganang dari perempuan ke laki-laki.
Menurut Gatot, isu soal masalah gender Aprilia Manganang telah lama diketahui pihaknya. Namun, selama ini Kemenpora berprinsip jika berdasarkan sisi kedokteran, yang bersangkutan tidak bermasalah di beberapa SEA Games yang pernah diikuti Aprilia Manganang.
"Kalau sekarang dia sudah mengubah statusnya seperti itu, kami hormati. Dia kan punya kesatuan di TNI-AD, kami hormati itu. Terima kasih KSAD telah memberikan perhatian," kata Gatot melalui sambungan telepon kepada CNNIndonesia.com, Selasa (9/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk masalah medali yang pernah diraih Aprilia Manganang bersama tim voli Indonesia di SEA Games, Gatot menyebut masih menunggu konfirmasi NOC. Aprilia Manganang pernah meraih medali perunggu di SEA Games 2013 Myanmar dan SEA Games 2015 Singapura serta kemudian perak di SEA Games 2017 Kuala Lumpur.
![]() |
Menurut Gatot, atas perubahan ini, Panitia Penyelenggara SEA Games tempat tim voli putri Indonesia pernah meraih medali akan memastikan lebih dulu kapan perubahan genetik Aprilia Manganang secara kedokteran terjadi.
"Kalau operasi perubahannya pasca SEA Games 2019 Filipina, tidak bisa diganggu gugat. Tapi kalau sebelum harus dilihat dulu aturannya di SEA Games Charter, yang diambil medalinya hanya milik yang bersangkutan atau beserta timnya. Itu kami tunggu konfirmasinya dari NOC," jelas Gatot.
Dikonfirmasi terpisah, Sekjen NOC Indonesia, Ferry Kono menjelaskan kasus Aprilia Manganang pasti akan mendapatkan perhatian dari SEAGAF (South East Asian Game & Animation Festival) sebelum nantinya memberikan penilaian. NOC Indonesia juga dipastikan bakal melakukan klarifikasi kepada yang bersangkutan termasuk tim ofisial Timnas Voli pada saat SEA Games yang lalu.
Tak hanya itu, menurut Ferry, NOC Indonesia melalui Komisi Media juga akan ditugaskan untuk mengklarifikasi ke semua pihak yang berkompeten.
"Kami belum bisa menyimpulkan sebelum ada klarifikasi, mengingat ini olahraga beregu. Dan masalah medali tentu ini menjadi domain dari SEAGAF. Setelah ada klarifikasi yang legitimate, baru kami akan menyimpulkan sembari melihat aturan-aturan yang berlaku," jelas Ferry.
(ttf/ptr)