Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, menyebut kompleks olahraga Hambalang belum tentu menjadi pilihan lokasi pemusatan latihan nasional.
Menpora Amali mengungkap hal tersebut merespons pemberitaan tentang Hambalang yang akan dibangun kembali dan akan digunakan untuk pemusatan latihan olahraga nasional.
Menurutnya, dalam desain besar olahraga Indonesia tertera kebutuhan tempat pemusatan latihan yang terpadu untuk atlet elite usia 18 tahun ke atas yang sudah siap untuk mengikuti berbagai event sebagai proses lanjutan setelah hasil seleksi di daerah dan pembinaan di Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Cibubur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi Hambalang itu belum bisa dipastikan akan digunakan, hanya menjadi pilihan utama karena Hambalang itu sudah tercatat dalam aset negara di Kemenpora. Namun demikian harus dipastikan terlebih dahulu kelayakan aspek teknisnya dan juga yang tidak kalah penting aspek yuridisnya karena Hambalang ini sempat ada masalah hukum," kata Menpora Amali kepada CNNIndonesia.com, Rabu (17/3).
Sebab itu, Menpora meminta kepada publik dan stakeholder olahraga agar tidak langsung menyimpulkan Hambalang akan segera dibangun kembali.
"Kami juga masih mempertimbangkan alternatif lain. Bila pilihan lain itu lebih baik untuk digunakan, maka kami tentu akan mempertimbangkan dari sisi teknis dan yuridisnya."
"Sekali lagi saya menegaskan bahwa belum tentu Hambalang menjadi pilihan satu-satunya dan akan digunakan," tegasnya.
![]() |
Sebelumnya, usai rapat terbatas (Ratas) bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (15/3), pemerintah berencana membangkitkan kembali proyek mega kompleks olahraga Hambalang yang hingga kini terbengkalai.
Menpora Zainudin Amali usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Senin (15/3), menyatakan bangunan mangkrak di Hambalang, Kabupaten Bogor, sedang dipertimbangkan menjadi tempat latihan bagi atlet-atlet andalan Indonesia.
"Kita sedang mempertimbangkan untuk melihat Hambalang menjadi tempat untuk sentra atlet senior dan atlet elite kita yang sudah siap bertanding," ujar Menpora usai Ratas dengan Presiden Joko Widodo dalam keterangan pers, Senin (153).
Proyek Hambalang yang sudah dimulai 2010 kemudian dihentikan setahun kemudian setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan dugaan korupsi dalam pembangunan.
Pembangunan megaproyek senilai lebih dari Rp2 triliun di masa Menpora Andi Alfian Mallarangeng juga melanggar izin mendirikan bangunan (IMB).
Sementara pada pertengahan tahun lalu Zainudin menyatakan sudah mendapat restu penggunaan lahan di Hambalang sebagai lokasi pelatnas berbagai cabang olahraga. KPK juga sudah memberi lampu hijau untuk kelanjutan pembangunan proyek Hambalang.