Aprilio Perkasa Manganang Sempat Depresi Jadi Perempuan
Aprilio Perkasa Manganang disebut sempat frustrasi menjalani hari-hari sebagai perempuan. Terlebih ketika mendapat cemooh saat menjadi atlet voli putri.
Hal tersebut diungkap saksi ahli, dr. Bagus Sulistyio Budi spesialis kedokteran Kejiwaan, dalam sidang perubahan identitas di Pengadilan Negeri Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Jumat (19/3).
Bagus menyebut sempat mewawancarai Aprilio sebagai bagian proses pemeriksaan medis di RSPAD Gatot Subroto pada Februari lalu.
"Secara garis besar kondisi mental pemohon ada perasaan bingung kondisi mengenai identitas selama ini. Muncul satu tahun terakhir, pemohon dari kecil diidentitaskan seorang perempuan. Masuk TNI 2018 juga sebagai perempuan KOWAD. Sampai dewasa baru ada keberanian menanyakan apakan dia wanita."
Bagus melanjutkan, Aprilio sering mendapat pelecehan bukan hanya dari lingkungan keluarga. Sebagai atlet, ia sering mendapat sindiran dari penonton atau bahkan sesama atlet. Bahkan, beberapa atlet voli sengaja tak membiarkan pukulan dari Aprilio.
"Kondisi itu membuatnya tertekan. Tekanan ini yg buat dia bingung harus bagaimana. Makanya setahun terakhir mulai menarik diri karena tidak tahan dengan tekanan dan mulai frustrasi."
"Hasil pemeriksaan, dia mengalami kondisi tertekan dan mendapat depresi terselubung," tutur Bagus.
Bagus membeberkan, tim dokter yang terdiri dari 18 dokter ahli di bidangnya masing-masing, sudah melakukan pemeriksaan secara menyeluruh baik kejiwaan maupun fisik.
"Jadi pemeriksaan anatomi biologi dan laboratorium yang diberikan kami jadi saya dapat informasi dari dokter lain secara anatomi dia laki-laki termasuk kadar hormon menyatakan dia laki-laki," ujarnya.
Kini, Pengadilan Negeri Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, resmi mengabulkan permohonan penggantian identitas Aprilia Manganang sebagai pria dan berubah nama jadi Aprilio Perkasa Manganang.
(ttf/jun)