Marcus Gideon Sebut Permintaan Maaf BWF Tak Cukup

CNN Indonesia
Senin, 22 Mar 2021 21:31 WIB
Marcus Gideon (kiri) nilai permintaan maaf BWF tak cukup. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Marcus Fernaldi Gideon menegaskan permintaan maaf dari Federasi Badminton Dunia (BWF) atas insiden di All England 2021 tak cukup mengobati luka Tim Indonesia.

BWF melalui Presiden Poul Erik Hoyer meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo serta masyarakat Indonesia atas kejadian dipaksa mundurnya tim badminton Indonesia dari All England 2021 melalui surat resmi.

Meski begitu, Marcus yang akrab disapa Sinyo menyebut permintaan maaf saja tidak cukup.

"Menurut saya, harusnya masalah ini diperjelas. Pertandingan kami ini mulai sedikit jelang ke Olimpiade. Takutnya ada apa-apa di jalan nanti BWF minta maaf, beres," kata Marcus saat konferensi pers kedatangan di VVIP Room Terminal 3 Bandara Soetta, Senin (22/3) malam.

"Biar ada pertanggungjawaban bagaimana, kan kemarin sangat terlihat perlakuannya. Enggak segampang itu bilang minta maaf salah, terus sudah beres begitu," tambahnya.

Dalam suratnya, BWF meminta maaf atas segala kesusahan dan frustrasi kepada para pemain dan tim Indonesia. BWF juga menyadari Indonesia merupakan salah satu raksasa dunia bulu tangkis yang melahirkan bintang badminton kelas dunia.

Bahkan, para pemain badminton Indonesia disebut sebagai ikon nasional yang membawa harapan besar bagi negaranya di kancah internasional.

"Atas nama seluruh keluarga besar BWF, saya ingin berbagi perasaan ini dengan yang terhormat Presiden RI Bapak Joko Widodo, Menteri Olahraga, Menteri Luar Negeri, Duta Besar untuk Kerajaan Inggris, Pemerintah, Presiden dan pengurus PBSI, masyarakat Indonesia, dan khususnya komunitas dan basis suporter bulutangkis Indonesia yang lebih luas," tulis Poul Erik dalam surat yang diterima CNNIndonesia.com.

"Sebagai presiden BWF, saya ingin memberi tahu Anda bahwa kami telah mengambil insiden ini sebagai pelajaran serius dari situasi baru Covid-19, dan kami akan berusaha melakukan perbaikan," tambah Poul Erik.

(ttf/jun)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK