Bek Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam tak mau terlena dengan pujian yang dilontarkan pelatihnya, Kim Gil Sik usai melakoni debut menawan bersama Ansan Greeners di Piala KFA, Minggu (28/3).
Usai pertandingan, Kim Gil Sik menyebut penampilan Asnawi Bahar tidak kalah dari pemain Korea Selatan dalam hal kecepatan dan daya juang.
"Intinya mau pujian ataupun cacian saya selalu menjadikan sebagai introspeksi dan motivasi buat saya. Karena hari ini saya dipuji suatu saat mungkin saya mendapat cacian, jadi saya selalu menjadikan keduanya sebagian motivasi untuk terus lebih baik," kata Asnawi kepada CNNIndonesia.com, Senin (29/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asnawi dimainkan sebagai starter saat Ansan menang 1-0 atas tim kasta keempat Korsel, Yangpyeong FC. Ia ditempatkan di posisi favoritnya sebagai bek kanan dan bermain selama 90 menit.
"Sangat senang dan bersyukur akhirnya bisa menjalani pertandingan pertama, karena yang kita tahu sangat banyak cobaan yang harus saya hadapi di awal, yaitu harus karantina dua kali dan juga cuaca di sini sangat dingin. Alhamdulillah sekarang sudah mulai bisa adaptasi dengan cuaca," ujarnya.
Meski terbilang sukses didebutnya beraama Ansan Greeners, Asnawi mengaku masih banyak kekurangan yang harus ditingkatkan lagi.
"Di debut pertama masih banyak kekurangan yang harus saya tingkatkan lagi. Harus lebih kerja keras lagi, sekarang saya masih dalam proses dan saya selalu percaya pada proses," ucap Asnawi.
Lebih lanjut Asnawi, bek 21 tahun itu mengaku tidak ada masalah soal bahasa sejauh ini. Menurutnya, di manapun bahasa sepak bola hampir sama.
Eks pemain PSM Makassar itu juga menyebut ada perbedaan yang dirasakan antara kompetisi sepak bola di Indonesia dengan di Korea Selatan.
"Kalau soal bahasa aman saja soalnya di lapangan kan hampir semua sama bahasa sepak bola. Kalau soal perbedaan memang ada, di sini intensitasnya sangat tinggi dan permainan di sini sangat keras," kata Asnawi.
Asnawi berharap keberadaannya di Ansan Greeners bisa membawa tim yang saat ini berada di kasta kedua kompetisi sepak bola Korea Selatan itu naik tingkat ke kasta tertinggi K-League.
"Iya pasti semua pemain dan pelatih ingin membawa Ansan ke Liga 1 K-League," ucapnya.
(ttf/ttf/rhr)