Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Covid-19 Piala Menpora 2021, Sudjarno, mengakui pemain dan ofisial klub peserta yang reaktif Covid-19 berdasarkan hasil swab antigen.
Meski begitu, Sudjarno yang juga Direktur Operasional PT. Liga Indonesia Baru (LIB) selaku Panitia Penyelenggara (OC) Piala Presiden enggan menyebut jumlah pasti kasus positif Covid-19 di turnamen pramusim tersebut.
"Sejauh ini semua tim peserta turnamen Piala Menpora 2021 dalam kondisi baik dan dapat bermain sesuai dengan jadwal. Pelaksanaan swab antigen pada hari H pertandingan juga berjalan dengan baik," kata Sudjarno kepada CNNIndonesia.com, Senin (29/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang ada pemain dan ofisial yang kami swab terindikasi reaktif, dan kami tindaklanjuti dengan observasi untuk didalami dan untuk mengetahui lebih jauh," ucap Sudjarno menambahkan.
Lebih lanjut, Sudjarno mengungkapkan para pemain maupun ofisial yang positif terpapar Covid-19 di Piala Menpora sudah ditangani langsung oleh dokter yang bertugas sebagai Satgas Covid-19 di venue yang tergabung dalam OC.
"Selanjutnya, OC akan selalu mendapatkan informasi kondisi terbaru dari dokter yang menangani," ujar Sudjarno.
"Nanti kami akan konferensi pers sebagai analisa dan evaluasi pelaksanaan babak penyisihan dari semua aspek, baik teknis pelaksanaan pertandingan, protokol kesehatan, supporter dan juga sekaligus persiapan pelaksanaan perempat final," tutur Sudjarno melanjutkan.
Sebelumnya, Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi mengatakan tidak akan selalu transparan soal kasus Covid-19 yang bisa terjadi selama penyelenggaraan turnamen pramusim Piala Menpora 2021 berlangsung. Ia menyebut pengumuman kasus Covid-19 yang terkait dengan Piala Menpora akan disampaikan jika dianggap penting.
"PSSI pasti akan transparan, tapi di sepak bola juga ada yang rahasia. Bahwa nanti akan ada yang terpapar di Piala Menpora, kita juga harus menyampaikan itu ke publik, bila itu penting."
"Tetapi ada kode etik yang harus kita jalani, bahwa pasien tidak harus kita ungkapkan semua [soal] apa yang terjadi pada pasien, kecuali ada aturan yang mengatakan wajib bagi pasien, kena Covid yang harus ditransparansikan," ujar Yunus Nusi dalam program Mata Najwa di Trans 7, beberapa waktu lalu.
(ttf/jun)