Mantan atlet voli nasional, Aprilio Perkasa Manganang mengaku lega karena penantian untuk menjadi seorang pria selama 28 tahun akhirnya terwujud.
Aprilio resmi jadi berganti nama usai sidang virtual Pengadilan Negeri Tondano, Sulawesi Utara mengabulkan permohonan pergantian identitas pada 19 Maret lalu.
Dikutip dari Youtube TNI AD yang diunggah pada Minggu (28/3), Aprilio yang punya nama panggilan Lanang, mengaku kejelasan statusnya sebagai seorang lelaki adalah hal yang selama ini dicari.
"Dengan latar keluarga Lanang, mama, papa, dan Lanang jalani hidup dari kecil sampai besar, sepertinya ini memang yang Lanang cari [menjadi lelaki]. Lanang harus bohongi diri untuk berusaha membuat mama dan papa bangga," kata Aprilio dalam YouTube resmi TNI sebelum menjalani sidang perubahan identitas pada 19 Maret lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keinginan untuk membahagiakan dan membanggakan kedua orangtua yang telah memperjuangkan hidupnya di tengah keterbatasan ekonomi membuat Aprilio rela membohongi diri dan menahan semua pertanyaan soal perbedaan dalam diri yang dirasakannya.
"Tapi seharusnya bukan di situ [voli putri] diri Lanang. Tapi Lanang ingin mereka bangga. Tapi itu semua tidak ada arti sama apa yang Lanang dapat sekarang," ucap Aprilio.
Aprilio bersyukur karena telah dipertemukan dengan KSAD Jenderal TNI Andhika Perkasa yang memfasilitasi untuk memastikan status kelaminnya.
"Terima kasih Tuhan Yesus, terima kasih sudah pertemukan Lanang sama Ibu dan Bapak [KSAD Andhika Perkasa]. Kalau enggak, enggak mengerti Lanang jadi apa ke depan, Lanang pasti hancur," ucap Lanang sambil menangis dan mencium tangan Diah Erwiany, istri Andika Perkasa.
Sejak kecil, lanjut Aprilio, ia melihat sendiri bagaimana pengorbanan orang tua untuk menghidupi ia dan sang kakak, Amasya Manganang.
Sang ayah bekerja di Koperasi Unit Desa (KUD) dan mencari tambahan penghasilan dengan bekerja di hutan. Sedangkan sang ibu, seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) yang juga menjadi seorang pembantu.
"Itu yang buat saya ingin membanggakan mereka [kedua orangtua] dengan cara saya. Saya tetap sabar. Tapi kalau bisa bilang, hati saya berontak," ujar Aprilio.
(ttf/ttf/jal)