Jakarta, CNN Indonesia --
Liverpool masih menyimpan luka usai kalah dari Real Madrid di final Liga Champions musim 2017-2018, tiga tahun silam.
Liverpool harus mengakui keperkasaan Madrid di Stadion NSC Olimpiyskiy, Kiev, Ukraina. The Reds takluk dengan skor 1-3 dari Madrid yang berhasil meraih gelar ke-13 di Liga Champions.
Kekalahan itu terasa makin menyakitkan karena Liverpool tidak bisa berjuang dengan seluruh kekuatan selama 90 menit. Daya ledak lini serang Liverpool tereduksi karena Mohamed Salah harus mengakhiri laga secara prematur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah hanya bisa bermain selama 31 menit di partai final Liga Champions pertamanya. Penyerang sayap asal Mesir itu terpaksa digantikan oleh Adam Lallana karena cedera.
Salah harus ditarik keluar karena mengalami cedera bahu saat dilanggar kapten Madrid, Sergio Ramos. Dalam tayangan ulang Ramos terlihat sengaja menjepit lengan Salah hingga jatuh.
Salah meringis kesakitan usai insiden itu. Mantan pemain AS Roma itu bahkan tak kuasa menahan tangis saat berjalan ke lorong ruang ganti setelah dinyatakan oleh tim medis tidak bisa melanjutkan pertandingan.
Salah diketahui mengalami dislokasi bahu karena insiden dengan Ramos. Salah pun harus legawa menyaksikan perjuangan timnya dari bangku cadangan dan berada di pihak yang kalah pada akhir pertandingan.
Sebelum momen Salah cedera, Madrid mendapatkan tekanan bertubi-tubi dari Liverpool dan cukup beruntung gawang Keylor Navas tidak kebobolan. Namun, arah permainan perlahan berubah setelah Salah mengalami cedera bahu.
'Strategi' Ramos mencederai Salah berjalan sempurna untuk Madrid. Liverpool bak kehilangan taring karena Sadio Mane dan Roberto Firmino kehilangan tandem ideal mereka di lini depan.
Los Merengues akhirnya mampu unggul lebih dulu 1-0 berkat gol Karim Benzema yang dibalas oleh Mane. Di sisa waktu pertandingan, Madrid menambah dua gol lagi melalui Gareth Bale.
Madrid berhasil mengangkat trofi Liga Champions ke-13 sekaligus yang ketiga beruntun. Sebaliknya Liverpool pulang dengan kepala tertunduk.
Liverpool harus menerima kenyataan jadi tim yang kalah. Tim kota pelabuhan kalah dengan rasa sakit karena mereka tidak bertarung dengan seluruh kekuatan usai Salah dicederai Ramos.
Misi Liverpool membalaskan dendam juga datang pada saat yang tepat. Liverpool sudah kembali ke jalur yang tepat setelah menderita sejak pergantian tahun.
Salah dkk sempat kesulitan untuk terus meraih hasil bagus di setiap pertandingan. Konsistensi penampilan itu juga membuat Liverpool kehilangan peluang untuk mempertahankan gelar Liga Inggris.
Liverpool baru saja menang dengan skor meyakinkan 3-0 atas Arsenal di kompetisi domestik. Kemenangan di Stadion Emirates itu membuat Liverpool terus menang dalam tiga laga terakhir di semua kompetisi.
[Gambas:Video CNN]
Sebelum menang atas Arsenal, Liverpool mengalahkan Wolverhampton Wanderers 1-0 dan RB Leipzig 2-0 di Liga Champions yang turut memastikan langkah mereka ke babak perempat final.
Tim pengoleksi 19 gelar Liga Inggris itu juga perlahan sudah bisa bermain dengan para pemain yang menempati posisi terbaik mereka. Fabinho sudah kembali ke posisi gelandang bertahan setelah sekian lama jadi bek tengah darurat seiring krisis lini di jantung pertahanan tim.
Di lini depan, Diogo Jota juga sudah kembali ke tim. Pemain asal Portugal itu bisa jadi solusi saat trio Salah, Mane, dan Firmino mengalami kebuntuan.
 Diogo Jota sudah bisa kembali bermain. (AP/Paul Ellis) |
Dengan kondisi tim yang lebih stabil, Liverpool punya peluang yang bagus untuk membalas rasa sakit yang dirasakan Salah. Bahkan, bukan tidak mungkin Liverpool bisa membuat kejutan di Stadion Alfredo Di Stefano, Rabu (7/4) dini hari WIB.
Terlebih, Madrid tidak akan diperkuat Ramos yang belum pulih dari cedera betis di laga nanti. Absennya Ramos jelas mengurangi ketangguhan pertahanan tim arahan Zinedine Zidane.
Ketiadaan Ramos membuat bek asal Prancis, Raphael Varane harus bekerja lebih keras. Varane harus memastikan kerja samanya dengan Nacho bisa berjalan solid.
Jika hal itu tidak bisa dilakukan maka trio Firmansah milik Liverpool bakal memberikan teror sepanjang 90 menit. Kecepatan Salah dan Mane yang dipadukan dengan kreativitas Firmino bakal sangat merepotkan pertahanan tim ibu kota Spanyol itu.
Pertarungan sengit juga akan terjadi di lini tengah. Fabinho akan head to head dengan Casemiro untuk membuktikan siapa gelandang bertahan terbaik di laga ini.
Sementara Thiago akan beradu kreasi dengan Toni Kroos. Kedua pemain ini akan jadi pemegang kunci permainan untuk memperbesar peluang di laga nanti.
Dengan kondisi terkini kedua tim maka peluang Liverpool untuk membalaskan rasa sakit Salah dengan menyingkirkan Madrid di babak delapan besar jadi lebih terbuka.