Alasan Bambang Pamungkas Hadir di Podium Juara Persija
Direktur Olahraga Persija Ferry Paulus mengungkapkan alasan Bambang Pamungkas ikut tampil dalam podium saat tim Macan Kemayoran menjadi juara Piala Menpora 2021.
Menurut Ferry, meski tak masuk struktur, Bambang ikut ambil bagian dalam keberhasilan Persija di Piala Menpora. Hal tersebut diungkapkan Direktur Olahraga Persija Ferry Paulus seusai rapat evaluasi Piala Menpora di Kemenpora, Jakarta, Selasa (27/4).
"Definitif belum sebagai manajer. Kemarin [final Piala Menpora] saya telpon dia [Bambang Pamungkas] untuk datang, sehingga buat memberikan motivasi pemain. Tensinya kan makin hari makin tinggi, masuk semifinal-final, makin keras lagi," kata Ferry saat jumpa pers.
"Yah, saya pikir enggak ada di struktur juga [layak] dapat medali. Saat ini kami belum menetapkan dia [Bambang] sebagai manajer. Mungkin setelah proses masalah [gugatan status anak di Pengadilan Agama Jakarta Selatan] dia kelar. Dia masih jadi bagian Persija," lelaki yang biasa disapa FP ini menambahkan.
Ferry menambahkan, sejatinya Bambang sudah masuk skema struktur perusahaan Persija pada 2021. Namun, mantan pemain yang beken dengan nama Bepe ini memilih untuk vakum setelah kontraknya kedaluwarsa pada akhir 2020, dan bukan karena gagal dalam negosiasi kontrak.
"Negosiasi bukan dalam sisi angka. Dia [Bambang] sendiri yang ingin vakum dulu. Poin itu yang masuk negosiasi. Kalau Bambang Pamungkas tidak ada proses negosiasi dalam angka," ucap Ferry menegaskan.
Di sisi lain, mewakili Persija, Ferry meminta maaf kepada masyarakat Indonesia, publik sepak bola pada khususnya, atas kekhilafan yang dilakukan The Jakmania, kelompok suporter Persija. Menurutnya, kerumunan itu di luar kendali manajemen klub dan pengurus Jakmania.
"Pertama ini di luar kemampuan Persija secara khusus dan kendali Jakmania sebagai suporter resmi. Dari koordinasi dengan suporter yang kami bangun dan juga apa yang sudah kami lakukan pemahaman ke suporter, bahwa tak datang ke stadion, nobar, dan nonton dari rumah," ujar Ferry.
"Dari antisipasi yang dilakukan berjalan bagus. Hanya saja begitu tahu kami juara, ada euforia yang berlebihan. Bukan hanya di HI, ada juga kekecewaan berlebihan di Bandung. Di Solo ada yang hadir tapi jumlahnya enggak banyak tapi bisa dilokalisir sehingga tidak pecah," tutur Ferry menambahkan.