Pemain Leicester City Wesley Fofana berterima kasih kepada Liga Premier, Crystal Palace, Vicente Guaita, dan Leicester karena telah memberikan waktu kepadanya untuk membatalkan puasa di tengah-tengah pertandingan Liga Inggris, Selasa (27/4) dini hari WIB.
Ini diyakini pertama kalinya dalam sejarah Liga Premier dalam sebuah pertandingan dihentikan sementara untuk memungkinkan pemain Muslim makan dan minum di tengah pertandingan.
Saat pertandingan memasuki menit ke-34, kiper Crystal Palace Vicente Guaita memilih menunda untuk melakukan tendangan gawang selama sekitar 30 detik untuk memberikan kesempatan kepada Wesley Fofana membatalkan puasanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah Wesley Fofana menghabiskan sebotol minuman, wasit langsung memberikan instruksi agar pertandingan bisa dilanjutkan kembali.
Melalui akun Instagramnya, Wesley Fofana berterima kasih khususnya kepada Liga Premier, Crystal Palace, Guaita, serta Leicester City yang mengizinkannya untuk berbuka puasa.
"Hanya ingin berterima kasih kepada Liga Premier serta Crystal Palace, dan Vicente Guaita dan semua yang mengizinkan kami berbuka puasa malam ini di tengah permainan. Itulah yang membuat sepak bola indah," tulis Fofana dalam akun Instagramnya.
Pada Kamis lalu, manajer Leicester City juga memilih untuk mengganti Fofana setelah satu jam bermain melawan West Brom. Rodgers mengatakan dia ingin melindungi pemainnya.
"Itu hanya satu di mana saya pikir jika saya bisa melepaskannya maka dia bisa mendapatkan makanan di bangku cadangan, dan hanya melindunginya sedikit," kata Rodgers setelah melawan West Brom dikutip dari Sky Sports.
"Saya telah bekerja dengan banyak pemain dengan pengabdian pada keyakinan mereka dan bagi banyak orang hal itu memberi mereka kekuatan," ujar Rodgers menambahkan.
"Dia menemukan kekuatan luar biasa untuk terus bermain dan berlatih selama Ramadan. Dia adalah bakat khusus dan pemain besar bagi kami."