Presiden Liga Spanyol Javier Tebas memastikan Barcelona tidak bisa mendaftarkan nama Lionel Messi dalam skuad musim ini jika tidak mengurangi beban gaji pemain.
Barcelona hingga kini belum juga mampu mengatasi masa pelik beban gaji pemain. Klub asal Catalunya itu dikabarkan harus mengurangi beban gaji hingga 187 juta euro atau setara Rp3,2 triliun untuk bisa mendapatkan pemain baru, termasuk Messi yang saat ini berstatus pemain tanpa klub.
Tebas mengatakan saat ini Barcelona tidak bisa mendaftarkan Messi atau pemain baru lainnya seperti Sergio Aguero, Memphis Depay dan Eric Garcia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak tahu [apa Messi tetap di Barcelona]. Peraturan adalah peraturan dan semua klub harus menjalani, dari Alcorcon hingga Barcelona. Jika Barcelona tidak mampu menjual pemain, maka itu mustahil," ujar Tebas dikutip dari AS.
Lebih lanjut Tebas yakin Barcelona bisa mempertahankan Messi musim depan. Dengan satu syarat pemain asal Argentina itu harus menerima tawaran gaji yang lebih kecil di Barcelona.
"Saya pikir Barcelona akan bisa mengatasi masalah mereka. Sulit untuk dibayangkan dia [Messi] mendapatkan kontrak yang sama di Barcelona, dan itu berlaku juga untuk klub lain yang menginginkan Messi," ujar Tebas dikutip dari Daily Mail.
![]() |
"Sangat sulit bagi klub di Eropa untuk memenuhi gaji Messi [71 juta euro per tahun]. Jika Manchester City rugi 270 juta euro dan PSG 240 juta euro karena pandemi, maka mereka tidak bisa membayar kontrak Messi. Jika bisa, maka itu adalah contoh doping finansial," sambung Tebas.
Tebas kemudian menjelaskan peraturan Financial Fair Play versi La Liga Spanyol yang dibuat dan diterapkan untuk mencegah klub bangkrut di masa pandemi Covid-19.
"Ada dua hal berbeda, satu adalah melebihi batas gaji dan satu lagi untuk memperbaharui kontrak pemain atau membawa pemain di bawah peraturan satu-untuk-empat. Untuk setiap empat euro yang saya simpan, saya bisa menghabiskan satu euro," ucap Tebas.
(har)