Adu tendangan penalti cenderung dihindari kubu Inggris yang punya sejarah buruk dalam babak tos-tosan, namun di final Euro 2020 (Euro 2021) bisa saja Italia yang diadang kutukan adu penalti Euro.
Selama berpuluh tahun, adu penalti jadi momok Inggris. Tak hanya sekali dua kali, tetapi enam kali Inggris dibuat mati kutu. Peristiwa kelam itu terjadi dalam Piala Dunia 1990, 1998, dan 2006, serta Euro 1996, 2004, dan 2012.
Inggris pun pernah kalah dari Italia dalam babak adu penalti di Euro 2012. Salah satu momen kala itu adalah ketika Andrea Pirlo melepaskan tembakan panenka yang mengecoh Joe Hart.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi bisa saja perubahan peruntungan buat Inggris terjadi di Euro 2020 kali ini. Dalam sejarah Euro, tercatat tidak ada kesebelasan yang bisa meraih kemenangan adu penalti beruntun di satu perhelatan yang sama.
Di Euro 2020 misalnya sudah dua tim jadi bukti bahwa kemenangan penalti hanya bisa diraih satu kali, yakni Swiss dan Spanyol.
Pada edisi 2016 ada Polandia yang disingkirkan Portugal setelah sebelumnya mengeliminasi Swiss. Lantas ada Inggris dan Prancis di Euro 1996, yang lolos ke semifinal lewat adu penalti dan gagal melaju ke final juga lewat adu penalti.
![]() |
Di Euro 2020 Italia sudah sekali menang adu penalti. Itu terjadi dalam laga semifinal menghadapi Spanyol. Berpegang pada kejadian yang sudah berlalu, Italia bisa saja terkena kutukan adu penalti di Euro.
Terlepas dari catatan tak ada kesebelasan yang menang dua kali beruntun dalam adu penalti di Euro, Inggris kini memiliki Jordan Pickford di bawah mistar gawang.
Kiper Everton itu sudah dua kali membawa The Three Lions menang adu penalti, yakni saat Inggris menang atas Kolombia di Piala Dunia 2018 dan melawan Swiss di UEFA Nations League 2019.
Jika Inggris dan Italia sama-sama menghindari adu penalti karena traumatik sejarah, tidak demikian di pertandingan. Italia dan Inggris sama-sama ahli dalam hal mendapatkan 'hadiah' penalti dari wasit yang memimpin pertandingan.
Penalti bukan karunia yang datang dari langit, ia peristiwa tak terencana sekaligus bisa diupayakan. Dalam hal ini Italia dan Inggris sama-sama punya pemain yang ahli dalam hal mengelabui wasit agar bisa mendapat penalti.
Raheem Sterling dan Ciro Immobile di antaranya. Sterling telah membuktikan keahlian dalam diving saat melawan Denmark, sedangkan Immobile menampilan aksi teatrikal cederanya saat melawan Belgia pada babak 8 besar.
(abd/nva)