Atlet Olimpiade Indonesia Tiba di Jepang

Rombongan kontingen Olimpiade Indonesia yang terdiri dari 13 atlet dan 11 pelatih dari lima cabang olahraga telah tiba di Jepang, Minggu (18/7).

Rombongan besar atlet Olimpiade 2020 ini berangkat dari bandara Soekarno Hatta pada Sabtu (17/7) malam.

Kontingen yang tiba hari ini terdiri dari empat atlet panahan, empat atlet angkat besi, satu atlet menembak, dua atlet renang, dua atlet cadangan, serta empat tim pendukung.

Chef de Mission (CdM) Indonesia, Rosan P Roeslani, dan Ketua National Olympic Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, juga ada dalam rombongan ini.

"Semoga ada peningkatan prestasi dari para atlet. Fokus kami menyemangati para atlet karena ini adalah Olimpiade yang penuh tantangan di tengah pandemi COVID-19 seperti adanya pembatasan dan lainnya," ujar Rosan seperti dikutip dari Antara.

Kedatangan kontingen Indonesia yang akan tampil di Olimpiade Tokyo 2020 ini disambut Duta Besar Heri Akhmadi.

"Mereka berjuang menjunjung nama Indonesia. Semoga semua bisa memberikan yang terbaik untuk Ibu Pertiwi dan selalu dalam lindungan Allah SWT, Tuhan Maha Kuasa," ucap Heri.

Rosan dan Heri juga sempat mengunjungi kampung atlet Olimpiade untuk melihat lokasi penginapan atlet.

Eko Yuli Irawan jadi salah satu atlet Indonesia yang tiba di Jepang pada Minggu (18/7). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

Terlepas dari temuan kasus Covid-19 di kampung atlet Olimpiade, Heri memastikan kampung atlet menerapkan protokol kesehatan ketat demi keamanan dan kesehatan kontingen.

Sebelum rombongan yang tiba hari ini, tim badminton Indonesia sudah lebih dulu tiba di Jepang pada Kamis (8/7) untuk menjalani latihan di Kumamoto.

Rencananya tim bulutangkis Indonesia akan bergabung bersama rombongan di Tokyo pada Senin (19/7).

Kontingen Indonesia yang berangkat sudah divaksinasi dan telah menjalani karantina dengan protokol kesehatan yang ketat sesuai aturan Tokyo Organising Committee of the Olympic and Paralympic Games (TOCOG).

CdM dan KOI juga meningkatkan uji dengan tes swab PCR selama tujuh hari beruntun, dengan hasil uji di hari ke-4 dan 30 jam sebelum keberangkatan wajib diserahkan ke pemerintah Jepang.

[Gambas:Video CNN]