
Eko Yuli Minta Maaf Gagal Raih Emas di Olimpiade Tokyo

Eko Yuli Irawan meminta maaf kepada masyarakat Indonesia lantaran belum bisa mempersembahkan medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Lifter 32 tahun itu berhasil meraih medali perak usai melakukan total angkatan 302 kg. Sementara medali emas direbut wakil China Li Fabin dan perunggu menjadi milik lifter Kazakhstan, Igor Son.
Selepas pertandingan, Eko Yuli berterima kasih sekaligus meminta maaf gagal menyumbang medali emas.
"Halo masyarakat Indonesia, terima kasih atas dukungan dan doanya selama ini. Mohon maaf gagal meraih medali emas, mungkin ini rejeki terbaik buat saya," kata Eko Yuli lewat video singkat di Instagram pribadinya.
Eko Yuli sebenarnya berhasil dalam upaya pertama angkatan snatch dengan berat 137 kg. Lifter berusia 32 itu menaikkan berat angkatan snatch jadi 141 kg di angkatan kedua tetapi berujung kegagalan.
Eko juga gagal melakukan angkatan ketiga dengan sempurna dan harus puas berada di bawah lifter China, Li Fabin yang berhasil melakukan angkatan 141 kg.
Pada angkatan clean and jerk, Eko Yuli berhasil mengangkat berat 165 kg di percobaan pertama. Lifter kelahiran Metro, Lampung itu coba menajamkan angkatan clean and jerk di angka 177 kg tetapi gagal.
Hasil medali perak di Olimpiade Tokyo 2020 membuat Eko Yuli mengulangi pencapaian di Olimpiade Rio 2016. Lima tahun lalu, Eko Yuli kalah dari lifter Kolombia, Oscar Figueroa yang berhasil meraih medali emas.
Meski demikian, Eko tercatat sebagai atlet pertama di Indonesia yang sukses menyumbang empat medali berturut-turut di empat Olimpiade berbeda.
(jun/jun)