Greysia/Apriyani: Lahir 2017, Juara Olimpiade Tokyo 2020

CNN Indonesia
Senin, 02 Agu 2021 14:12 WIB
Greysia/Apriyani pertama kali dipasangkan pada 2017. (REUTERS/LEONHARD FOEGER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil jadi juara Olimpiade Tokyo 2020. Pasangan ini terbentuk 2017 dan berhasil juara Olimpiade empat tahun kemudian.

Selepas 2016, Greysia tengah dicoba dipasangkan dengan beberapa pemain usai berpisah dengan Nitya Krishinda Maheswari. Nitya mengalami cedera selepas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dan butuh waktu lama untuk pemulihan.

Rosyita Eka Putri Sari dan Rizki Amelia Pradipta jadi nama-nama pemain yang pernah dicoba dipasangkan dengan Greysia Polii.

Untuk Apriyani, duet Greysia/Apriyani pertama kali dipasangkan di Piala Sudirman 2017. Saat itu duet Greysia/Apriyani kalah dari Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen.

Berangkat dari hal tersebut, Greysia/Apriyani mulai dipasangkan pada turnamen-turnamen berikutnya. Greysia/Apriyani tampil di Thailand Open dan sukses mengakhiri perjalanan sebagai juara.

Performa Greysia/Apriyani yang terlihat lebih konsisten membuat mereka terus dipasangkan di turnamen-turnamen berikutnya.

s Doubles - Gold medal match - MFS - Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Japan – August 2, 2021. Apriyani Rahayu of Indonesia and Greysia Polii of Indonesia pose after winning their match against Chen Qingchen of China and Jia Yifan of China. REUTERS/Leonhard Foeger" title="Apriyani Rahayu dan Greysia Polii" />Greysia/Apriyani sukses menjadi juara Olimpiade Tokyo 2020. (REUTERS/LEONHARD FOEGER)

Pasangan Greysia/Apriyani terus berlanjut ke Asian Games 2018 saat mereka menyabet medali perunggu, pun begitu halnya di Kejuaraan Dunia 2018 ketika mereka berhak atas medali perunggu.

Greysia/Apriyani pun tak butuh waktu lama untuk menembus 10 besar dan dianggap sebagai salah satu ganda berbahaya di dunia.

Meski ada di 10 besar, nama Greysia/Apriyani tak lantas benar-benar jadi pemain yang difavoritkan di tiap turnamen. Greysia/Apriyani masih kesulitan menembus dominasi ganda Jepang yang sering merajai turnamen.

Greysia/Apriyani masih dianggap belum cukup tajam untuk merajai turnamen-turnamen.

Sebelum Olimpiade digelar, Greysia/Apriyani juga tak masuk dalam daftar unggulan. Mereka bahkan berada satu grup dengan Sayaka Hirota/Yuki Fukushima yang merupakan unggulan pertama.

Karena itu di atas kertas, Greysia/Apriyani ada di belakang nomor ganda putra dan ganda campuran sebagai andalan Indonesia untuk meraih emas.

Namun Greysia/Apriyani menunjukkan bahwa persiapan mereka menuju Olimpiade Tokyo 2020 benar-benar matang.

Greysia/Apriyani benar-benar meledak di Olimpiade Tokyo 2020. Mereka tampil impresif dari awal hingga akhir turnamen.

Greysia/Apriyani mengalahkan Sayaka/Yuki, Lee So Hee/Shin Seung Chan (unggulan keempat) dan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (unggulan kedua) dalam perjalanan merebut gelar juara.

(ptr/har)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK