Kepa Arrizabalaga tak lagi berstatus pecundang setelah jadi pahlawan Chelsea saat menang adu penalti 6-5 (1-1) atas Villarreal dalam UEFA Super Cup di Stadion Windsor Park, Belfast, Kamis (12/8) dini hari WIB.
Kepa yang baru masuk jelang adu penalti berhasil menepis dua tendangan penalti Villarreal. Kepa menggagalkan eksekusi penalti Aissa Mandi dan Raul Albiol.
Keberhasilan Kepa membaca tendangan penalti Albiol juga jadi penentu kemenangan Chelsea. Sukacita terlihat jelas di wajah Kepa usai jadi sosok kunci Chelsea meraih gelar UEFA Super Cup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepa pun langsung dieluk-elukan sebagai pahlawan Chelsea. Pujian yang datang ini tentu kontras dengan cerita kiper asal Spanyol itu pada 24 Februari 2019.
Sebelum kisah heroik di final UEFA Super Cup, Kepa lebih dikenal sebagai kiper yang inkonsisten dan rajin bikin blunder.
Kepa bahkan pernah menerima banyak kritikan saat Chelsea takluk dari Manchester City lewat adu penalti di ajang Piala Liga Inggris. The Blues takluk 3-4 lewat drama dari titik 12 pas setelah bermain imbang tanpa gol sampai babak perpanjangan waktu.
Kritik untuk Kepa begitu deras karena ia juga menolak digantikan pemain lain jelang babak adu penalti. Mantan kiper Athletic Bilbao itu memilih tetap di lapangan meski pelatih Chelsea, Maurizio Sarri ingin memasukkan Willy Caballero.
Kepa tak menghiraukan instruksi Sarri. Alhasil, pelatih asal Italia itu mencak-mencak di pinggir lapangan melihat tingkah Kepa.
Kepa pun pada akhirnya tidak bisa menghindarkan Chelsea dari kekalahan. Saat timnya hanya mampu mengeksekusi tiga penalti, Kepa hanya bisa satu kali memblok tendangan penalti yang dieksekusi Leroy Sane.
(jal/har)