Manny Pacquiao belum menentukan masa depan di dunia tinju dan akan mengumumkan pencalonan Presiden Filipina bulan depan, usai kalah dari Yordenis Ugas dalam duel perebutan sabuk juara WBA Super kelas welter di T Mobile Arena, Las Vegas, Amerika Serikat, Minggu (22/8).
Pacquiao dinyatakan kalah angka dari Ugas dengan skor 113-115, 112-116 dan 112-116 dalam pertarungan 12 ronde. Ugas pun berhasil mempertahankan gelar juara WBA Super kelas welter.
Usai pertarungan tersebut, Pacman mengaku belum menentukan masa depan di dunia tinju dan akan mengumumkan pencalonan Presiden Filipina bulan depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak tahu apakah saya akan pensiun atau tidak. Saya ingin beristirahat, bersantai, dan kemudian membuat keputusan."
"Yang pasti, saya akan membuat pengumuman tentang pencalonan saya sebagai presiden Filipina dalam satu bulan. Saya tahu itu akan terjadi dan akan jauh lebih sulit daripada bertinju, tetapi saya ingin membantu banyak orang di Filipina," kata Pacquiao usai kalah dari Ugas, Minggu (22/8).
![]() |
Pertarungan melawan Yordenis Ugas ini menjadi momen comeback Manny Pacquiao ke ring tinju setelah absen bertarung selama lebih dari dua tahun.
Kali terakhir Manny Pacquiao bertarung adalah menghadapi petinju asal Amerika Serikat, Keith Thurman, pada 20 Juli 2019.
Pacquiao yang kala itu sudah berusia 40 tahun berhasil meraih kemenangan atas Thurman setelah bertarung 12 ronde.
Kemenangan atas Thurman itu menjadikan Pacquiao juara kelas welter tertua dalam sejarah tinju dunia.
Namun, WBA memutuskan untuk mengosongkan gelar juara super kelas welter milik Pacquiao lantaran Pacman terlalu lama absen bertarung.
WBA kemudian memutuskan memberikan sabuk super welter kepada Yordenis Ugas yang kala itu menempati peringkat pertama atau penantang utama kelas tersebut.
Kini, usai mengalahkan Pacquiao, Ugas pun berhasil mempertahankan gelar juara WBA Super kelas welter.
(rhr/rhr/nva)