Jorginho, Anak Mama Jadi Pemain Terbaik Eropa 2021
Jorginho merebut gelar Pemain Terbaik Eropa 2021 setelah mengalahkan Kevin De Bruyne dan N'Golo Kante dalam pengumuman yang berlangsung di Turki, Kamis (26/8) malam.
Jorginho sukses merebut gelar tersebut berkat penampilan yang mendukung timnas Italia juara Euro 2020 dan membawa Chelsea meraih gelar Liga Champions serta Piala Super Eropa
Jorginho lahir di Imbituba, sebuah kota pelabuhan di Santana Catarina, Brasil Selatan pada 20 Desember 1991, dengan nama lengkap Jorge Luiz Frello Filho. Ia tinggal di kota kecil tersebut hingga berusia 15 tahun.
Ibunya, Maria Tereza Freitas, seorang wanita berdarah Brasil dan mantan pemain sepak bola amatir. Maria, sebut Jorginho dalam banyak kesempatan, adalah sosok paling berpengaruh dalam karier, karena sangat mendukungnya menekuni sepak bola.
Maria berpikir sepak bola adalah jalan keluar dari garis hidup yang sulit. Dilansir dari Life Bogger, saat mengandung Jorginho Maria bersumpah akan menjadikan sang buah hati pesepakbola profesional jika yang lahir lelaki.
Ayahnya, Jorge Luiz Frello juga merupakan mantan pesepakbola, yang kariernya juga tak mentereng. Semasa muda sang ayah merupakan penjaga gawang. Walau bukan pemain andal, darah bola keduanya orang tuanya ini menjadi embrio besar.
Dari darah sang ayah pula Jorginho memiliki garis keturunan Italia. Kakek Jorginho bernama Giacomo Frello. Ia berasal dari Lusiana, Veneto, Italia.
Sayang hubungan asmara ibu dan ayahnya tak akur, yang berujung perceraian. Saat itu usia Jorginho masih enam tahun. Khawatir tak bisa menafkahi anaknya yang masih belia, pada 1997 Maria memutuskan pergi ke rumah orang tuanya di Italia.
Di Negeri Pizza itu Maria bekerja serabutan, utamanya sebagai pembersih rumah. Penghasilan dari kerja keras itu ia tabung sedikit demi sedikit, lantas dibelikan peralatan sepak bola untuk sang buah hati.
Karena tak sanggup memasukkan anaknya di akademi sepak bola, Maria memutuskan melatih Jorginho secara mandiri. Setiap hari Maria mengajak Jorginho berlatih sepak bola di lapangan terbuka, sesekali di pantai.
Kerja keras Maria dan Jorginho akhirnya menemukan keberuntungan saat ada proyek sepak bola dari sejumlah pengusaha Italia Utara. Pengusaha itu mendirikan sekolah sepak bola yang jaraknya lebih dari 180 kilometer dari rumahnya.
Maria tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia mendaftarkan agar kualitas sepak bolanya meningkat. Benar saja, Jorginho lolos seleksi. Ia masuk daftar 50 pemain yang akan dididik dan dibina sekolah sepak bola tersebut.
Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya...