Paris Saint-Germain (PSG) dan Manchester United punya kesamaan di kompetisi musim ini. Skuad mereka bertabur bintang namun pelatih miskin gelar.
Mauricio Pochettino dan Ole Gunnar Solskjaer adalah dua pelatih yang mungkin banyak membuat pelatih lainnya iri. Di musim ini, mereka mendapat tim yang bertabur bintang.
Kedalaman skuad PSG dan Man Utd sangat baik lantaran banyak pemain bintang dengan kualitas nyaris serupa. Di musim ini, PSG dan Man Utd sama-sama agresif dalam perburuan pemain anyar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PSG merekrut Gianluigi Donnarumma, Sergio Ramos, Achraf Hakimi, Georginio Wijnaldum, Lionel Messi, dan Nuno Mendes. Nama-nama tersebut jadi tambahan kekuatan untuk Marco Verratti, Neymar, Angel Di Maria, Mauro Icardi, hingga Marquinhos yang sebelumnya sudah ada di tim tersebut.
Man utd memboyong Tom Heaton, adon Sancho, Raphael Varane, dan Cristiano Ronaldo untuk dikombinasikan dengan Bruno Fernandes, Harry Maguire, Paul Pogba, dan Marcus Rashford.
Di balik gemerlap bintang yang mereka miliki, Pochettino dan Solskjaer sama-sama menanggung beban berat untuk bisa berprestasi musim ini.
Dengan sokongan skuad mewah, Pochettino dan Solskjaer dituntut untuk bisa memberikan gelar di akhir musim. Masalahnya, Pochettino dan Solskjaer sama-sama masuk kategori pelatih yang miskin gelar.
Pochettino baru merasakan dua gelar sebagai pelatih bersama PSG lewat kemenangan di Piala Super Prancis dan Piala Prancis musim lalu. Pochettino tak mampu membawa PSG mempertahankan gelar juara Ligue 1 walaupun hal itu disertai catatan bahwa Pochettino baru bergabung sejak pertengahan musim.
Di musim ini, Pochettino tidak hanya dibebani target juara Ligue 1. Dengan materi tim penuh pemain bintang, trofi Liga Champions jadi target utama yang dibebankan pada Pochettino musim ini.
Sementara itu sosok Solskjaer di Man Utd sudah diakui berhasil membuat 'Setan Merah' berkembang lebih baik di musim lalu. Namun, Solskjaer belum memberikan satu gelar pun pada Man Utd.
Beban Solskjaer mungkin sedikit lebih ringan lantaran trofi Liga Inggris sudah jadi ukuran pencapaian sukses besar bila berhasil didapatkan oleh 'Setan Merah' musim ini.
Dengan tambahan pemain yang membuat skuad Man Utd lebih komplet, Solskjaer tak lagi punya alasan soal kedalaman skuad seperti yang sering ia ucapkan musim lalu.