Khabib Pensiun, Kelas Ringan UFC Jadi Bahan Tertawaan

CNN Indonesia
Kamis, 02 Sep 2021 12:33 WIB
Justin Gaethje menyebut divisi kelas ringan kini hanya menjadi bahan tertawaan di UFC. (Harry How/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Justin Gaethje menyebut perebutan sabuk juara divisi kelas ringan kini hanya menjadi bahan tertawaan di UFC, setelah Khabib Nurmagomedov pensiun.

Setelah kemenangan atas Justin Gaethje tahun lalu, Khabib memutuskan pensiun dari UFC.

The Eagle pensiun dari kompetisi UFC dengan memegang rekor tak terkalahkan, 29-0. Khabib pun telah diakui sebagai petarung kelas ringan terbaik sepanjang masa.

Rekor gemilang Khabib itu membuat para pesaingnya selalu penasaran untuk mengalahkannya demi merebut sabuk kelas ringan UFC.

Namun, selepas kepergian Khabib dari UFC, atmosfer persaingan di divisi kelas ringan UFC terasa berbeda dan kurang greget.

Bahkan, salah satu petarung kelas ringan UFC, Justin Gaethje, mengatakan sejak kepergian Khabib perebutan sabuk juara divisi kelas ringan hanya menjadi bahan tertawaan di UFC.

"Saya kesal. Saya pikir sabuk juara kelas ringan adalah titel yang paling didambakan di UFC ketika Khabib ada. Tetapi, dalam suatu malam, titel itu berubah menjadi bahan tertawaan di UFC," ucap Gaethje kepada ESPN dikutip dari MMA Junkie.

Gaethje mengatakan UFC salah dalam menentukan petarung yang layak untuk memperebutkan sabuk juara kelas ringan usai ditinggalkan Khabib.

Charles Oliveira berhasil meraih sabuk kelas ringan UFC usai mengalahkan Michael Chandler di UFC 262 (Carmen Mandato / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

Pada 16 Mei 2021, UFC memutuskan menggelar pertarungan Charles Oliveira melawan Michael Chandler untuk memperebutkan gelar juara kelas ringan.

Oliveira akhirnya menjadi juara baru kelas ringan UFC setelah menang TKO atas Chandler di UFC 262. Oliveira pun berhak memiliki sabuk yang sebelumnya digenggam Khabib.

Gaethje menilai pertandingan tersebut tidak layak memperebutkan sabuk juara karena mempertemukan petarung peringkat ketiga dan keempat di divisi kelas ringan UFC.

Menurutnya, yang seharusnya bertarung saat itu adalah dirinya melawan Dustin Poirier yang ketika itu menempati peringkat pertama dan kedua di kelas ringan UFC.

"Anda mengadu Charles Oliveira dan Michael Chandler untuk memperebutkan titel, untuk menjadi yang terbaik, padahal dua orang itu bukan petarung terbaik," kata Gaethje.

"Yang terbaik adalah saya dan Poirier, kami yang seharusnya bertarung memperebutkan sabuk. Nomor satu, nomor dua. Begitulah seharusnya yang terjadi."



(rhr/rhr/jal)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK