Gadis ring atau ring girl telah menjadi tradisi dalam pertarungan tinju, gulat, juga UFC. Berikut sejarah ring girl.
Baru-baru ini profesi ring girl ramai diperbincangkan setelah diabaikan mantan juara kelas ringan UFC Khabib Nurmagomedov karena dianggap tidak berguna.
Ring girl memiliki pekerjaan utama yaitu memberi tanda kepada penonton saat jeda pertarungan. Sesekali ring girl juga dihadirkan dalam acara timbang badan UFC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, khususnya pada gulat, ring girl juga biasa bertugas untuk melepaskan perlengkapan yang dipakai petarung saat memasuki arena seperti jaket, jubah, dan juga melepaskan sabuk dari pinggang juara bertahan.
Umumnya ring girl hanya bertugas membawa papan angka sebagai tanda babak pertarungan dengan hanya memakai bikini.
Pakar sejarah tinju sepakat, ring girl pertama kali muncul dalam pertandingan olahraga pada 1965. Pasalnya, baru pada tahun tersebut ditemukan dokumentasi adanya gadis ring dalam tinju, yang terpublikasi di majalah Ring Magazine.
Terobosan ring girl ini ternyata mendapat sambutan yang hangat, khususnya dari penonton pria. Karena penonton olahraga tinju umumnya adalah lelaki, kehadiran 'bidadari' ini menjadi penyegar di tengah ketegangan sebuah pertarungan.
Dalam sejarahnya, penggunaan gadis ring pun makin sering digunakan dalam olahraga tinju dan telah menjadi tradisi yang diadopsi oleh olahraga lain seperti gulat, beladiri, hingga UFC.
Olahraga seperti balap sepeda hingga MotoGP pun ikut menggunakan tren ini dengan istilah gadis payung hingga gadis podium.
Khusus UFC sebagai cabang olahraga yang baru digelar pada 1993, langsung menggunakan ring girl sejak pertama kali berlangsung. Amber Nichole Miller tercatat sebagai ring girl pertama dalam olahraga seni beladiri campuran tersebut.
Bayaran yang didapat gadis ring pun sangat menggiurkan. Mereka bisa mendapatkan penghasilan US$18 ribu per tahun atau sekitar Rp256 juta.
![]() |
Bahkan, mantan juara kelas bantam UFC, Ronda Rousey protes dengan tingginya bayaran gadis ring. Ia kecewa karena pendapatannya lebih kecil dari gadis ring.
"Apakah menurut Anda, dia [gadis ring] yang berjalan berputar-putar lebih berharga [daripada petarung]? Apakah gadis-gadis ring dibayar terlalu banyak, atau para petarung tidak dibayar cukup," kata Ronda Rousey kepada New York Post pada 2017.
Mantan juara kelas ringan UFC, Khabib Nurmagomedov, juga mengaku merasa tidak nyaman dengan kehadiran gadis ring. Cara seorang wanita ditampilkan dengan bikini dianggap 'tak berguna' dalam sebuah olahraga tarung fisik itu.
Sejatinya, sudah sejak lama persoalan gadis ring, gadis payung, atau gadis podium, jadi sorotan. Dalam pandangan para penentang, seorang wanita ditempatkan sebagai objek secara seksual dan bukan karena faktor integritasnya.
Atas dasar-dasar 'anti-eksploitasi' itu, sejumlah olahraga mulai meninggalkan gadis bikini atau seksi di arena. Salah satu olahraga yang sudah tidak menggunakan gadis-gadis seksi sebagai 'pemanis' adalah Formula 1.
(abd/rhr)