CEO Aston Villa Christian Purslow mengatakan kontroversi diberhentikannya pertandingan Brasil vs Argentina pada menit keenam membuat klub Liga Inggris takut untuk melepas pemain ke timnas.
Pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Conmebol antara Brasil vs Argentina diberhentikan pada menit keenam setelah Badan Pengawasan Kesehatan Nasional Brasil (Anvisa) memasuki lapangan untuk menarik empat pemain Argentina yang melanggar aturan karantina pada Senin (6/9) dini hari WIB.
Anvisa meminta empat pemain Argentina yang datang ke Brasil dari Inggris yaitu Cristian Romero dan Giovani Lo Celso dari Tottenham serta Emiliano Martinez dan Emiliano Buendia dari Aston Villa untuk lebih dulu menjalani karantina selama 14 hari sebagai protokol kesehatan di negara tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi, Martinez, Lo Celso, dan Romero justru masuk dalam starting line-up Argentina melawan Brasil.
Pelanggaran tersebut membuat Anvisa mendatangi stadion dan menarik pemain yang bermasalah tersebut, hingga Conmebol akhirnya memutuskan menghentikan pertandingan tersebut.
"Ini kacau. Apa yang terjadi di Brasil pada Minggu adalah salah satu hal paling luar biasa yang pernah saya lihat saat menonton pertandingan sepak bola sepanjang hidup saya," kata Christian Purslow dikutip dari The Athletic.
"Saya tidak begitu mengerti bagaimana hal itu terjadi, tetapi sangat disesalkan dan sangat merusak olahraga ini, ketika kami telah melakukan segala yang kami bisa untuk mencapai kesepakatan yang bersahabat dan masuk akal dengan Federasi Sepak Bola Argentina untuk memungkinkan para pemain kami bermain di pertandingan yang sangat penting."
Villa mengizinkan duo Argentina Emiliano Martinez dan Emiliano Buendia melakukan perjalanan ke Amerika Selatan untuk dua pertandingan bersama Argentina.
Bahkan, Villa rela kehilangan kedua pemain tersebut pada dua pertandingan Liga Inggris lantaran mereka harus menjalani karantina mandiri setibanya kembali di Inggris.
"Kami sudah memiliki masalah yang signifikan dengan pertandingan Kualifikasi Piala Dunia di Amerika Selatan, jadi sekarang dan Oktober saya sangat berharap untuk melihat rencana yang masuk akal karena tidak ada yang ingin melihat kejadian itu terulang."
"Itu akan membuat klub merasa sangat gugup untuk melepaskan pemain untuk perjalanan ke luar negeri saat kita berada di tengah krisis [Covid-19] ini," kata Purslow.