Achraf Hakimi menunjukkan kemampuan adaptasi yang luar biasa di Paris Saint-Germain (PSG). Real Madrid pantas untuk makin menyesali diri dan merasa telah melakukan dosa besar melepasnya.
Hakimi bersinar dalam laga Metz vs PSG. Dua gol Hakimi ke gawang Metz membuat 'Les Parisiens' menang 2-1 di akhir pertandingan.
Kemenangan PSG tersebut membuat skuad Mauricio Pochettino masih mengoleksi poin sempurna, 21 angka, dari tujuh laga yang telah dilewati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai pendatang baru di PSG, Hakimi sangat diharapkan bisa membawa dampak besar. Namun gemerlap kedatangannya lalu kalah meriah lantaran PSG juga menghadirkan Sergio Ramos, Lionel Messi, Georginio Wijnaldum, dan Gianluigi Donnarumma di saat bersamaan.
Meski kalah gemerlap, Hakimi justru membuktikan bahwa ia pemain anyar yang bisa langsung beradaptasi dengan skuad PSG.
Ketika Donnarumma berebut posisi dengan Keylor Navas, saat Sergio Ramos belum dapat kesempatan bermain, dan ketika Messi belum menunjukkan sihirnya, Hakimi sudah tampil di sembilan laga dengan catatan tiga gol dan dua assist.
Melihat kehebatan Hakimi yang makin bersinar di usia 22 tahun, Los Blancos bakal terus merasa berdosa telah melepasnya.
Hakimi adalah produk binaan Madrid. Ia mulai menembus tim utama Los Blancos pada 2017 tetapi sulit mendapat banyak menit bermain karena Madrid punya Dani Carvajal.
Hakimi lalu dipinjamkan ke Borussia Dortmund. Di Dortmund, Hakimi sukses membuktikan diri punya potensi besar sebagai bek kanan terbaik.
Alih-alih memulangkan Hakimi setelah dua musim di Dortmund, Madrid malah memilih menjual Hakimi ke Inter. Los Blancos merasa keputusan menjual Hakimi merupakan keputusan terbaik lantaran keuntungan finansial, kedalaman skuad di posisi bek kanan dan sosok Dani Carvajal. Hakimi juga menyatakan tidak mau hanya diperlakukan sebagai pelapis di Madrid.
Setelah dijual ke Inter, Hakimi membuktikan bahwa ia tak hanya bisa bersinar di Bundesliga. Hakimi bisa langsung beradaptasi dan jadi faktor penting kesuksesan Inter Milan meraih scudetto.
Di musim lalu, Madrid justru mengalami masalah di posisi bek kanan karena Carvajal cedera. Lucas Vazquez bahkan harus dioperasikan sebagai bek kanan sebagai alternatif strategi.
Ketika Inter mengalami kesulitan finansial di akhir musim, Inter pun harus melepas Hakimi ke PSG. Dalam semusim, harga Hakimi sudah melonjak dari 43 juta euro ke 60 juta euro.
Melihat Hakimi kembali bisa cepat beradaptasi di Ligue 1, Madrid bakal terus mengenang Hakimi sebagai salah satu penyesalan atas dosa yang mereka lakukan.