Bintang NBA Enes Kanter secara mengejutkan menyebut Presiden China Xi Jin Ping sebagai 'diktator brutal' terkait konflik di wilayah Tibet.
Serangan Kanter yang juga center Boston Celtics muncul melalui media sosial Twitter. Dikutip dari AFP, kecaman Kanter tersebut kembali memunculkan ketegangan antara Beijing dan liga bola basket Amerika Serikat tersebut.
"Diktator Brutal XI JINPING yang tehormat dan Pemerintah China. Tibet adalah milik rakyat Tibet!" tulis Kanter melalui Twitter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain cuitan yang mengecam langsung Xi Jinping, pebasket 29 tahun itu membuat unggahan kedua yang menyuarakan kebebasan Tibet dari kekuasaan China.
Pada cuitan kedua, mantan pemain Utah Jazz dan juga Portland Trail Blazers itu mengunggah foto sepatu basket warna-warni dengan dominasi oranye dan biru bertuliskan 'Bebaskan Tibet'.
"Lebih dari 150 orang Tibet membakar diri mereka hidup-hidup! Berharap tindakan seperti itu akan meningkatkan kesadaran tentang Tibet," ucap Kanter.
"Saya bersama saudara dan saudari saya dari Tibet, dan saya mendukung seruan mereka untuk Kebebasan," kata Kanter menambahkan.
Dalam laporan AFP disebutkan, sudah selama berabad-abad Tibet dalam kekuasaan China. Akan tetapi infrastruktur dan pendidikan di wilayah itu justru terbelakang.
Tidak hanya itu, pegiat hak asasi manusia juga menyuarakan pemerintah pusat China mempraktikkan penindasan agama, penyiksaan, sterilisasi paksa dan erosi budaya melalui pendidikan paksa.
Pesan Kanter di Twitter yang vokal menyuarakan pembelaan itu juga diunggah ke Facebook. Itu bukan kali pertama kubu NBA memiliki konflik politik dengan China.
Pada 2019, lembaga penyiaran China membatalkan penayangan NBA setelah manajer umum Houston Rockets Daryl Morey mencuitkan pesan dukungan bagi pengunjuk rasa pro-demokrasi di Hong Kong.