Pelatih Mauricio Pochettino dianggap sebagai biang kerok terpuruknya Lionel Messi di Paris Saint-Germain (PSG) sejauh ini.
Messi belum memberikan kontribusi yang besar bagi PSG sejak tiba dari Barcelona pada 10 Agustus.
Dari delapan pertandingan yang dilakoni Messi di Liga Prancis dan Liga Champions, striker 34 tahun itu baru mengemas tiga gol yang seluruhnya tercipta di Liga Champions.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Le10sport, mantan pemain PSG Jerome Rothen menyebut pelatih Mauricio Pochettino sebagai penyebab belum maksimalnya performa Messi bersama klub ibu kota.
"Kami berhak kecewa dengan kontribusi Messi untuk PSG. Karena dia adalah pemain terbaik di planet sepak bola," ujar Rothen kepada RMC.
![]() |
"Dengan dia, kami menetapkan standar di atas. Kami ingin dia membuat perbedaan di setiap pertandingan," ucap Rothen menambahkan.
Dalam pandangan Rothen, Pochettino salah menempatkan posisi bermain Messi. Pemain kelahiran Rosario itu disebut lebih sering dimainkan sebagai penyerang sayap kanan.
Dalam statistik yang dimiliki Transfermarkt, dalam delapan pertandingan pada musim ini, Messi lima kali bermain sebagai penyerang sayap kanan, dua kali menjadi second striker, dan sekali jadi penyerang tengah. Posisi penyerang sayap kanan tidak ideal bagi Messi.
"Dia [Pochettino] perlu menemukan posisi yang lebih baik [untuk Messi]. Messi harus menemukan poros dan kebebasannya," tutur Rothen.
Rothen juga mencoba mengingatkan publik mengenai kualitas Messi. Menurut Rothen, saat di Barcelona pada musim lalu Messi seret gol, namun pada akhirnya sukses mencetak banyak gol.
"Tahun lalu di Barcelona, setelah delapan pertandingan, dia hanya mencetak satu gol. Dan dia mengakhiri [musim] dengan 30 gol," kata Rothen.
"Oke, [saat itu] dia berada di Barcelona, di klubnya, di kotanya. Tapi hal yang sama bisa terjadi di Paris. Dia hanya perlu mengatur adaptasinya," tutur Rothen melanjutkan.