Wali Kota Yogyakarta Keberatan PSIM vs Persis Dilabeli Derby Mataram

CNN Indonesia
Kamis, 11 Nov 2021 04:21 WIB
Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengaku keberatan dengan label Derby Mataram untuk kaga PSIM vs Persis Solo.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka bertemu dengan Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti. CNN Indonesia/ Tunggul
Jakarta, CNN Indonesia --

Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengaku keberatan dengan label Derby Mataram untuk menyebut pertandingan antara PSIM Yogyakarta melawan Persis Solo pada putaran kedua Grup C Liga 2 2021. Label tersebut dinilai terlalu berlebihan dan provokatif.

Menurut Haryadi, laga antara PSIM dan Persis sama seperti pertandingan sepak bola pada umumnya. Hal itu ia sampaikan saat usai menandatangani perjanjian kerja sama pengembangan pariwisata antara Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta dengan Pemkot Solo di Bale Tawang Arum, Balai Kota Solo, Rabu (10/11).

"Saya jelas keberatan [dengan sebutan derby] karena seolah-olah ada sesuatu. Derby itu kan pertarungan ya. Padahal itu kan jadwal saja," kata Haryadi.

Haryadi menyebut Yogyakarta dan Solo memiliki banyak kesamaan. Apalagi keduanya berakar pada tradisi budaya yang tumbuh dari Dinasti Mataram. Menurutnya, Brajamusti dan Pasoepati seharusnya dapat bersinergi untuk mengembangkan sepak bola nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini jadwal yang harus kita lalui. Derby kan sajake (seolah-olah) bagaimana gitu ya. Apalagi Derby Mataram. Mataram itu ya satu, Yogya dan Solo itu satu kesatuan," katanya.

Ketua Umum PSIM periode 2010-2013 itu mengimbau agar suporter masing-masing klub sepak bola dapat menjunjung tinggi sportivitas di dalam dan di luar arena pertandingan.

"Sportif itu nek menang ora umuk, nek kalah ora ngamuk (menang tidak jumawa, kalah tidak mengamuk). Itu sportif," katanya. "Pahami itu sebagai sebuah dinamika dari kegiatan olahraga. Jangan nyerempet ke mana-mana," lanjut Haryadi.

Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yakin pertandingan PSIM Yogyakarta kontra Persis Solo yang dijadwalkan 15 November mendatang akan berjalan tanpa kendala. Pemkot Solo bersama Polresta Surakarta pun telah mengantisipasi potensi ricuh antarsuporter dengan meningkatkan keamanan.

"Kalau pengamanan kita tetap siap siaga. Tapi saya yakin besok adem ayem kok. Tenang saja," katanya.

Acara tersebut juga dihadiri Presiden Brajamusti, Muslich Burhanuddin atau biasa disapa Burhanudin Thole dan Presiden Pasoepati, Maryadi Gondrong. Mereka berdua duduk satu meja di bagian belakang Bale Tawang Arum.

Maryadi mengaku sudah sering berkomunikasi dengan Burhanuddin melalui grup WhatsApp Suporter Indonesia yang beranggotakan ketua-ketua kelompok supoerter di tanah air. Namun ia baru pertama kali ini bertemu dengan pentolan Laskar Mataram itu.

Banner Live Streaming MotoGP 2021

"Kita sering komunikasi tapi ketemu secara langsung baru kali ini," kata pimpinan Laskar Sambernyawa itu.

Maryadi mengakui pertandingan antara PSIM melawan Persis sering menimbulkan ketegangan antara Brajamusti dan Pasoepati. Tak jarang pertandingan di stadion berlanjut dengan kericuhan yang melibatkan Laskar Mataram dan Laskar Sambernyawa.

"Tapi dalam hal ini menurut saya masih dalam batas yang masih wajar. Tapi kita berharap rivalitas itu hanya 90 menit di lapangan. Setelah itu selesai," katanya.

Sementara itu, Burhan Thole mengatakan Brajamusti dan Pasoepati akan mengadakan pertemuan-pertemuan lanjutan untuk menyusun agenda yang lebih konkret untuk mempersatukan Brajamusti dan Pasoepati.

"Ke depan kita tetap mempunyai agenda bagaimana caranya antara suporter Solo dengan Jogja itu bisa bersatu. Seperti yang disampaikan Mas Gibran tadi, Solo dan Jogja harus sinergi. Insyaallah suporternya juga," katanya.

[Gambas:Video CNN]

(jal/jal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER