Selama 22 tahun tampil di MotoGP, Valentino Rossi punya banyak rival, tetapi hanya beberapa yang masuk kategori bebuyutan. Berikut lima rival bebuyutan Rossi.
Rossi mencuri perhatian sejak tampil di kelas 125cc pada 1996. Namanya makin dilirik saat menjuarai kelas ini pada 1997 dan kembali merebut gelar juara dunia di kelas 250cc pada musim keduanya, 1999.
Seusai juara Rossi promosi ke kelas 500cc. Honda memberi kesempatan pada Rossi dan dipasangkan dengan Jeremy Burgess sebagai kepala mekanik. Burgess adalah mantan kepala mekanik Mick Doohan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rossi memulai debutnya di kelas 500cc dengan negatif. Ia tersingkir dalam dua seri balapan pertama, di Afrika dan Malaysia. Rossi baru bisa meraih poin pada balapan ketiga di GP Jepang.
Podium pertama Rossi di kelas 500cc baru tercipta dalam GP Inggris di Donington Park. Pada akhir musim Rossi menempati posisi kedua dengan 209 poin di bawah Kenny Roberts Jr yang mengumpulkan 258 poin.
Seperti di kelas 125cc dan 250cc, Rossi langsung jadi jawara kelas 500cc pada musim keduanya. Dari musim 2001 ini pula banyak rival datang.
Berikut ini lima rival bebuyutan Rossi di MotoGP:
1. Max Biaggi
Lebih senior dari Rossi dan juga mantan juara kelas 250cc, Max Biaggi merasa bisa menguasai MotoGP seusai era Mick Doohan. Namun Rossi langsung mengasapinya sejak musim pertama MotoGP pada 2000.
![]() |
Rossi jadi runner-up pada musim 2000, sedangkan Biaggi di posisi ketiga. Lantas pada musim 2001 Rossi juara dan Biaggi jadi runner-up. Rivalitas keduanya pun tumbuh di dalam dan luar lintasan.
Rivalitas keduanya bermula dari GP Jepang pada 2001. Dalam sebuah duel di tikungan Biaggi memaksa Rossi ke jalur rumput. Satu lap setelahnya Rossi melewati Biaggi sambil mengacungkan jari tengah.
2. Sete Gibernau
Belum juga padam persaingan dengan Biaggi, Rossi bentrok dengan pembalap asal Spanyol, Sete Gibernau. Rivalitas sengit keduanya bermula dari duel MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez pada 2005.
Dalam balapan itu Rossi dan Gibernau berkali-kali saling mendahului. Saat suasana sengit itu, Rossi dan Gibernau bersenggolan, yang membuat Gibernau ke luar lintasan sehingga Rossi naik podium.
Usai balapan tersebut hubungan keduanya tak pernah sama lagi. Namun, sama seperti kisah rivalitas dengan Biaggi, Rossi keluar sebagai pemenang karena Gibernau tak bisa membendung dominasi Rossi.
Baca kelanjutan artikel ini di halaman kedua >>>