Pelatih timnas Thailand Alexandre 'Mano' Polking menceritakan kebobrokan Liga Vietnam. Salah satu momen buruk di liga tersebut adalah klub-klub Vietnam menunggak gaji.
Usai Piala AFF 2021 (2020) di Singapura, Mano Polking terang-terangan mendukung para pemain potensial di Asia Tenggara berkarier di luar negeri.
Salah satu alasan Polking mendorong pemain Asia Tenggara bermain di luar negeri adalah liga domestik di kompetisi di wilayah ASEAN belum berjalan baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Polking, Liga Thailand menjadi yang terbaik di antara liga-liga di Asia Tenggara. Dikutip dari Thieunien, Polking menyebut liga negara lain seperti Liga Vietnam masih perlu perubahan besar.
Salah satu faktor yang perlu dibenahi Liga Vietnam adalah masalah menjadi lebih profesional. Dalam pengalamannya melatih di Negeri Paman Ho, beberapa klub Vietnam tidak membayar gaji skuadnya selama beberapa bulan.
![]() |
"Ketika saya datang ke Vietnam, saya belajar sejarah beberapa klub berutang gaji selama tiga, empat, lima bulan," ujar Polking.
"Maaf tapi banyak klub Vietnam sangat tidak profesional. Wajar jika turnamen tidak bisa menarik pemain asing berkualitas. Karena tidak ada yang mau bekerja tanpa dibayar," ucap Polking menambahkan.
Pelatih berdarah Brasil dan Jerman itu pun menyarankan agar Liga Vietnam segera dilakukan pembenahan besar. Tujuannya membuat liga makin menarik dan mendorong pemain bagus bermain di Liga Vietnam.
"Ketika pemain asing lebih baik dari pemain domestik, ini akan membantu pemain domestik lebih meningkat," tutur Polking.
"Ketika Anda bermain dengan pemain bagus, Anda akan meningkat lebih cepat, itu adalah kenyataan dalam sepak bola," kata Polking melanjutkan.
Pada akhir Desember 2020, Mano Polking tercatat melatih Ho Chi Minh City FC di Liga Vietnam. Kurang dari setahun Polking berhenti dan memilih melatih timnas Thailand.