Laporta Ancam Seret Bartomeu ke Pengadilan
Presiden Barcelona Joan Laporta mengancam akan menyeret pendahulunya, Josep Maria Bartomeu, terkait kasus laporan keuangan palsu.
Laporta bahkan merekrut kuasa hukum khusus untuk menginvestigasi kasus ini. Menurut Laporta, Bartomeu melakukan tindak kriminal serius selama memimpin klub.
Menurut Laporta, terdapat "pembayaran tanpa alasan" dan "pembayaran dengan alasan palsu", dan "pembayaran tidak proporsional" yang ditemukan petinggi Barcelona saat ini.
Temuan itu mendorong Laporta untuk mengajukan pengaduan ke kantor kejaksaan di Barcelona demi memulai penyelidikan kejahatan ekonomi pada pekan lalu, demikian dilaporkan AFP seperti dikutip dari France24, Rabu (2/1).
Salah satu hal yang menjadi alasan laporan itu adalah status "bangkrut" yang seharusnya dialami Barcelona ketika Laporta mengambil alih jabatan presiden pada Maret 2021 lalu. Dalam hasil audit keuangan, terungkap Barcelona memiliki utang sebesar 1,35 miliar euro atau setara Rp21,8 triliun.
Pengungkapan itu dilakukan pada Selasa (1/2) pagi waktu Barcelona yang dihadiri Laporta, Eduard Romeu (Wakil Presiden Finansial Barcelona), dan Janume Campaner yang ditunjuk sebagai kuasa hukum untuk investigasi.
"Ini bukan tentang saling tunjuk dan menyebut petinggi sebelumnya lebih baik atau buruk, bukan itu. Ini adalah tentang melaporkan informasi kepada otoritas hukum untuk menginvestigasi kejahatan yang sudah termasuk ke dalam kriminal serius," kata Campaner.
"Jika ada satu kata yang menggambarkan ini, maka yang tepat adalah 'ketidaksetiaan', karena ini adalah uang dari anggota FC Barcelona. Uang itu tidak bisa disalahgunakan seolah-olah milik Anda."
Campaner sudah memiliki daftar dugaan penyimpangan yang ditemukan dalam laporan tersebut, termasuk kasus pengacara yang dibayar 7 juta euro untuk merekrut pemain. Kemudian, ada pula peningkatan komisi yang dibayar ke agen dari 5 persen menjadi 33 persen.
"Di mata hukum, ini adalah kasus transaksi palsu," ujar Campaner.
Sebelumnya, Bartomeu sempat berkilah bahwa pihaknya melakukan serangkaian tindak kriminal selama menjabat presiden klub. Ia justru menyebut kerugian yang dialami klub saat ini diakibatkan pandemi Covid-19.
"Manajemen kami sangat serius dan bertanggungjawab," kata Bartomeu ketika diwawancara Mundo Deportivo, Oktober 2021.
Bartomeu juga sempat hadir dalam persidangan pada Maret 2021 lalu dengan dalam kasus korupsi yang menyeret namanya, setelah polisi setempat melakukan penggeledahan di lima lokasi, termasuk kantor di Camp Nou.
Selain itu, Bartomeu juga terjerat beberapa kontroversi seperti 'Barcagate' yang merekrut agensi media sosial untuk membersihkan nama baik klub, ketika Lionel Messi, Gerard Pique, dan Xavi Hernandez menjadi sasaran bulan-bulanan di media sosial.
(jun/jun)