PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengklaim pelaksanaan tes Covid-19 untuk Persebaya Surabaya sudah sesuai prosedur.
Pernyataan keluar menyusul pemberitaan tentang sejumlah pemain yang dinyatakan positif Covid-19, ternyata mendapati hasil tes negatif setelah melakukan tes mandiri. Hal itu terjadi jelang duel Liga 1 antara Persebaya vs Persipura Jayapura.
Pemain yang dimaksud adalah Arif Satria, Bruno Moreira, Taisei Marukawa dan Alwi Slamat dinyatakan positif Covid-19. Hal itu membuat nama-nama tersebut tidak bisa tampil pada pertandingan Liga 1 2021/2022 kontra Persipura, Minggu malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi hal tersebut, Direktur Operasional PT LIB sekaligus Kasatgas Covid-19 Liga 1, Sudjarno menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan tes PCR kepada Persebaya pada Sabtu sore (5/2) dan hasilnya keluar pada Minggu pagi (6/2). Hasil tes PCR itulah yang menjadi dasar untuk pertandingan Persebaya vs Persipura pada malam harinya.
"Hasil tes yang kami lakukan ada sekitar 13 nama dari Persebaya yang positif terpapar virus Covid-19. Mereka terdiri dari pemain dan ofisial. Nama-nama yang positif itu pun tidak kami izinkan untuk berada di stadion saat pertandingan Persebaya versus Persipura Jayapura. Mereka juga harus mendapatkan penanganan medis yang semestinya," kata Sudjarno dalam keterangan resminya, Senin (7/2).
"Pada prinsipnya, PCR mandiri bagian dari penerapan prokes yang ketat oleh setiap klub. PCR yang dijadikan rujukan adalah yang disiapkan operator yaitu kolaborasi Labkes Provinsi Bali dan Kimia Farma," tambahnya.
Tidak masuknya nama-nama pemain yang terpapar Covid-19 ke dalam daftar nama pemain kontra Persipura, lanjut Sudjarno, sudah sesuai dengan regulasi Liga 1 2021/2022. Terutama pasal 52 yang mengatur tentang hasil tes Covid dan eligibilitas.
"Pada pasal 52 itu dipaparkan dengan jelas bahwa PSSI dan LIB membentuk Satgas Covid-19 sebagai otoritas yang memiliki kompetensi, berwenang untuk mencatat, mendistribusikan dan memutuskan segala hal yang dianggap perlu terkait informasi hasil swab test Antigen. Jadi, keputusan yang diambil tentang pemain yang diizinkan turun pada satu pertandingan, murni berdasarkan hasil tes PCR yang sudah kami lakukan sebelumnya," ujar Sudjarno.
Sudjarno menyayangkan langkah Persebaya melakukan tes mandiri tanpa berkoordinasi dengan PT LIB dan Satgas Covid Liga 1. Menurutnya, komunikasi tentang tes mandiri dapat lebih dipertanggungjawabkan.
"Sebelumnya ada kasus pada dua klub Liga 1 yang sama dengan Persebaya. Ada yang melakulan tes PCR ulang pada pagi dan sore harinya hasil sudah keluar. Pada beberapa nama, tes pada sehari sebelumnya menunjukkan positif dan setelah dilakukan tes ulang, hasilnya ada yang negatif. Pemain yang negatif itu pun bisa diturunkan pada laga malam harinya," jelas Sudjarno.
"Ingat pada daftar susunan pemain bisa berubah 90 menit sebelum pertandingan. Tentu, perubahan itu bisa dilakukan setelah berkomunikasi dengan kami dan sudah kami cek eligibilitasnya. Kalau kemudian hasil tiap lab berbeda-beda maka kami tidak memperdebatkan hasil karena dari sisi medis yang bisa menganalisis hal tersebut ialah official PCR kami," lanjut Sudjarno.
Menanggapi isu tes Covid Persebaya, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menyatakan segala sesuatunya harus dikembalikan kepada Regulasi Kompetisi Liga 1 2021/2022. Terutama yang ditegaskan pada pasal 52.
"Semuanya harus berpatokan pada Regulasi Kompetisi Liga 1. Pada regulasi sudah dijelaskan secara jelas tentang perihal mekanisme hasil tes Covid-19 dan turunannya. Dengan demikian, semua hasil PCR harus akuntabel, bisa dipertanggungjawabkan dan diketahui oleh pihak-pihak terkait. Saya mengimbau kepada semua klub, terkait hasil tes Covid-19, agar selalu komunikasi dengan LIB dan Satgas Covid-19 Liga 1. Sehingga semuanya punya pemahaman, tanggung jawab, dan komitmen yang sama," tucap Iriawan.
Di laga tersebut Persebaya kalah dari Persipura dengan skor 0-2.
(ikh/ptr)