Kremlin merespons penundaan penyerahan medali figure skating beregu yang kontroversial terkait doping yang dimenangkan Rusia pada Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing.
Rusia meraih emas pada nomor beregu figure skating yang dilombakan pada Senin (7/2). Amerika Serikat meraih perak dan Jepang meraih perunggu.
Menurut Insidethegames, upacara penyerahan medali nomor tersebut semestinya dilakukan pada Selasa (8/2) malam waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi, muncul isu masalah doping yang membuat penyerahan medali itu ditunda hingga Rabu (9/7). Reuters memberitakan, salah satu skater Rusia positif doping. Meski demikian, tidak jelas kapan hasil positif itu terjadi dan substansi apa yang dilacak.
Komite Olimpiade Internasional (IOC), Persatuan Skating Internasional, Komite Olimpiade Rusia dan badan internasional yang bertanggung jawab atas pengujian obat-obatan selama Olimpiade menolak mengomentari isu tersebut.
![]() |
Salah satu atlet Rusia yang diklaim positif doping adalah Kamila Valieva yang masih berusia 15. Dalam laporan Insidethegames, Valieva sosok penting dalam kemenangan Rusia lewat aksi dua kali quadruple jump.
Penundaan penyerahan medali yang cukup panjang itu memantik reaksi dari Kremlin. Menurut media Rusia, RT, Kremlin meminta isu pelanggaran doping oleh atlet Rusia tidak dibahas sampai informasi resmi muncul dari IOC.
"Sejauh ini, kami belum mendengar pernyataan resmi apa pun," desak juru bicara Dmitry Peskov.
"Mari kita mengandalkan sumber resmi. Ini hanya laporan media. Untuk pemahaman yang jelas, mari kita tunggu penjelasan resmi dari pejabat olahraga kita atau Komite Olimpiade Internasional," ucap Peskov menambahkan.
Dalam pemberitaan itu RT menulis penyelidikan terhadap atlet Rusia yang menggunakan doping dilakukan sebelum Olimpiade Musim Dingin 2022.
Akan tetapi, tidak ada penjelasan lanjutan mengenai alasan bagaimana seorang atlet yang dianggap positif doping bisa diizinkan tampil dalam multievent tersebut.