PSSI menyatakan proses naturalisasi Mees Hilgers dan Kevin Diks saat ini berhenti lantaran terganjal restu dari orang tua.
Exco PSSI, Hasani Abdulgani menegaskan Hilgers dan Diks sudah punya ketertarikan untuk membela Timnas Indonesia. Namun mereka tidak mendapat izin dari orang tua.
"Kemarin sebelum rapat PSSI dengan Kemenpora, saya kontak agen mereka dan bertanya soal izin orang tua. Ternyata agen mereka bilang orang tua mereka belum kasih izin."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan begitu berarti proses naturalisasi ini kita pending. Saya lalu beritahu hal ini juga pada Shin Tae Yong," tutur Hasani pada CNNIndonesia.com.
Hasani lalu menyebut status proses naturalisasi Hilgers dan Kevin Diks akan dibiarkan mengalir seiring waktu. Tidak ada vonis pembatalan mutlak namun PSSI juga tidak mengejar kedua pemain itu untuk jawaban baru.
"Dalam proses naturalisasi seperti ini harus dengan kepala dingin. Misal bulan depan tiba-tiba mereka sudah dapat restu orang tua lalu kontak saya ingin bergabung dengan Timnas Indonesia."
"Tentu saya akan tanya lagi ke Shin Tae Yong. 'Apakah masih butuh?' Kalau butuh, bisa lanjut. Jadi biarkan mengalir seiring waktu saja dan lihat kebutuhan di masa depan," ujar Hasani.
Hasani saat ini menyatakan PSSI akan lebih fokus pada proses naturalisasi Sandy Walsh dan Jordi Amat terlebih dulu.
"Dokumen kedua pemain tersebut sudah masuk dan sudah lengkap. Jadi kami fokus ke dua pemain ini terlebih dulu saat ini," tutur Hasani.
Jordi Amat dan Sandy Walsh diproyeksikan bisa bermain di Kualifikasi Piala Asia pada Juni mendatang. Jordi Amat berusia 29 tahun sedangkan Sandy Walsh berumur 26 tahun.
Keduanya bermain di Liga Belgia. Jordi Amat bermain untuk Eupen sedangkan Sandy Walsh membela Mechelen.