Jakarta, CNN Indonesia --
Chelsea harus merayakan hari ulang tahun ke-117 dengan sanksi pemerintah Inggris kepada Roman Abramovich yang juga berimbas kepada klub asal London tersebut.
Alih-alih mendapat hadiah dalam bentuk positif, malah hukuman yang diperoleh. Tentu hukuman bukan yang didambakan pendiri Chelsea, seorang kaya bernama Henry Augustus Mears alias Gus Mears.
Pada 10 Maret 1905 Mears mendeklarasikan pendirian klub Chelsea yang merupakan nama sebuah kota dekat dengan Fulham di London. Ciri khas warna biru sudah melekat di klub ini sejak pertama didirikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sempat menjadi klub yang meraih banyak perhatian penonton dan menjadi kesebelasan pertama yang mendatangkan pemain non-Inggris, Chelsea belum berhasil meraih gelar juara. Penampilan pun tak stabil dan naik turun promosi juga degradasi.
Chelsea baru bisa meraih prestasi yang signifikan pada pertengahan tahun 1950-an dengan menjuarai Divisi Satu atau yang sekarang setara dengan Premier League. Chelsea menjadi salah satu tim yang rutin meraih gelar domestik dan Eropa hingga 1970-an.
Sempat terjerembab tanpa gelar lantaran masalah keuangan pada 1980-an dan kemudian berpindah tangan dari keluarga Mears ke Ken Bates.
Memasuki 1990-an, atau era Liga Premier, Chelsea kembali menjadi salah satu klub yang disorot. Gelombang kedatangan pemain-pemain asing ke Chelsea jadi salah satu isu menarik.
Hanya saja klub berlambang singa itu masih seret gelar. Chelsea masih kesusahan menjadi rival sebanding yang konsisten di tengah kedigdayaan Manchester United.
Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya>>>
Kedatangan Abramovich pada 2003 menjadi awal mula era baru Chelsea. Keuangan yang stabil menjadi kunci sukses Abramovich di Chelsea.
Pemain bintang datang, kemenangan menjadi sebuah kebiasaan, dan gelar juara memenuhi lemari trofi. Kira-kira itulah rangkuman 19 tahun keberadaan Abramovich di Chelsea.
Namun invasi Rusia ke Ukraina menjadi pintu pembuka babak baru keberadaan Abramovich. Hanya sehari berselang setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan penyerangan ke Ukraina, anggota parlemen Inggris kemudian 'menyeret-nyeret' Abramovich.
Pengusaha kaya raya itu disebut harus mendapat hukuman karena memiliki kedekatan dengan pemerintahan Rusia di bawah Putin dan juga atas tindakan korupsi.
Dua pekan berlalu dari perintah invasi Putin, Chelsea berulang tahun. Tepat pada 10 Maret pula pemerintah Inggris menjatuhkan hukuman kepada Abramovich.
 Roman Abramovich mengibarkan panji Chelsea. (Photo by ODD ANDERSEN / AFP) |
Dokumen milik pemerintah yang menunjukkan kedekatan Abramovich dengan Putin dalam kurun waktu yang tidak sebentar menjadi dasar keputusan.
Hukuman tersebut tiba setelah Abramovich mengumumkan penjualan Chelsea, yang ditaksir bernilai 3 miliar poundsterling atau sekitar Rp56,3 triliun.
Dengan sanksi yang dijatuhkan pemerintah Inggris, penjualan Chelsea pun terombang-ambing karena klub tersebut menjadi aset yang dibekukan pemerintah Inggris. Namun ada pula Abramovich tetap bisa menjual Chelsea dengan bukti salah satu orang berkuasa di Rusia itu tidak mendapat keuntungan atas penjualan.
Selain sanksi penjualan klub, Chelsea juga harus menerima sederet sanksi lain yakni tidak bisa melakukan transfer pemain atau melakukan perpanjangan kontrak pemain.
Chelsea pun tak bisa menjual souvenir. Begitu pula dengan tiket pertandingan, saat ini hanya pemegang tiket musiman yang bisa menonton Chelsea langsung dari tribune penonton. Fan Chelsea juga dilarang hadir dalam pertandingan tandang.
Sederet hukuman tersebut akan menemani perjalanan anak asuh Thomas Tuchel dalam beberapa waktu. Gonjang-ganjing transfer pun jadi masalah yang bisa memengaruhi kekuatan klub.
[Gambas:Video CNN]