Usai Cetak Rekor di ONE Championship, Eko Roni Tarung Lagi Hari Ini

ONE Championship | CNN Indonesia
Jumat, 11 Mar 2022 11:52 WIB
Eko Roni Saputra akan berhadapan dengan ChanRothana di ajang ONE Championship Jumat (11/3) malam.
Eko Roni Saputra siap kembali meledak di ONE Championship Jumat (11/3) malam saat berhadapan dengan ChanRothana. (Dok. ONE Championship)
Jakarta, CNN Indonesia --

Eko Roni Saputra siap kembali meledak di ONE Championship Jumat (11/3) malam saat berhadapan dengan ChanRothana, musuh bebuyutan Indonesia yang telah mengalahkan dua juara nasional, 

Kedua petarung akan berlaga dalam duel klasik striker versus grappler di ONE: LIGHT OUT dari Singapore Indoor Stadium. Laga ini telah banyak dinantikan karena sarat akan cerita di baliknya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eko ingin meneruskan catatan kemenangan beruntun demi menembus peringkat lima besar di divisi flyweight, sementara Rothana ingin melengkapi catatan hat-trick kemenangan atas Indonesia.

"Sejak lama, salah satu lawan yang saya antisipasi adalah Chan Rothana. Tapi bukan berarti saya ingin membalas kekalahan orang Indonesia, saya bermain untuk diri saya sendiri dan ini tantangan bagi saya ke depannya. Kalau saya bisa memenangkan pertandingan ini, saya bisa naik level," ungkap Eko pada ONE Championship.

"Chan Rothana saya lihat kandidat yang cukup kuat juga, dia memiliki striking yang cukup baik. Jadi ini sebuah tantangan dan ujian bagi saya juga agar saya bisa bermain lebih baik." 


Pemilik KO Tercepat

Eko terakhir tampil di ONE Championship dalam ajang ONE: BATTLEGROUND II, Agustus tahun lalu. Saat itu, petarung yang dijuluki Dynamite itu tampil penuh ledakan dengan membenamkan Liu Peng Shuai dari Tiongkok hanya dalam 10 detik.

Kemenangan itu membuatnya jadi pemilik KO tercepat di divisi flyweight.

Sejak saat itu, Eko mulai diperhitungkan sebagai kandidat pertama dari Indonesia yang layak jadi penantang juara dunia di masa depan. Namun, ia harus terlebih dahulu masuk peringkat lima besar, dan untuk meraih posisi itu ia perlu mengalahkan beberapa petarung top lain seperti Rothana.

Sang lawan merupakan juara Kun Khmer, seni bela diri tradisional dari Kamboja dengan catatan lebih dari seratus kemenangan. Meski laga terakhirnya di ONE berakhir dengan kekalahan, ia dikenal sebagai kryptonite bagi atlet Indonesia.

Petarung 36 tahun tersebut menang atas dua mantan juara MMA nasional, Rudy Agustian dan Abro Fernandes, lewat Technical Knockout (TKO) pada ronde kedua.

Tak ingin menganggap laga sebagai misi balas dendam, Eko mengerti betul makna kemenangan. Apalagi, ia perlu mempertahankan momentum lima kemenangan beruntun yang semuanya diraih pada ronde pertama.

"Kalau saya melihat situasi dan kondisi dalam lapangan. Saya tidak mau cepat-cepat untuk mengalahkan lawan di ronde pertama. Saya melihat kondisi di atas ring, saya akan bermain di striking dan di ground karena kombinasi ini saya lihat cukup bagus, dan saya akan coba bermain dengan pressure (menekan)," kata Eko.

Jika sang lawan memiliki pukulan serta tendangan mengerikan, maka kelebihan mantan peraih emas SEA Games cabang gulat itu terletak pada keahliannya dalam ground fighting

"Striking dia cukup bagus, dia sering memakai serangan elbow (sikut) dan tendangan. Tapi saya sudah persiapkan semuanya. Kelemahan dia di ground. Saya akan coba bermain lebih tenang dan [menerapkan] pressure. Saya tidak mau terburu-buru takedown atau cari KO. Saya akan lihat momen, kalau [kemenangan] terjadi lebih cepat lebih baik," ungkap Eko.

Kemenangan atas rival kuat seperti Rothana bisa semakin mengatrol posisi Eko di divisi flyweight ONE. Apalagi jika menang meyakinkan, ia berpeluang mendapat bonus 50 ribu dolar AS (RP 720 juta) dari CEO dan chairman ONE Chatri Sityodtong.

Namun, fokus utama Eko adalah memenangkan laga dan melanjutkan mimpi besarnya untuk menjadi Juara Dunia dari Indonesia.

"Tapi kita tidak boleh terlena akan bonus besar. Mencoba menampilkan permainan cantik malahan bisa jadi kalah," ujar Eko.

[Gambas:Youtube]

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER