Abramovich Terlihat Lelah di Bandara Israel
Pemilik Chelsea Roman Abramovich telah terlihat untuk kali pertama sejak dia diberi sanksi oleh Pemerintah Inggris. Abramovich terlihat di bandara Israel pada Senin (14/3).
Pria berusia 55 itu terlihat di ruang VIP di bandara Ben Gurion, yang terletak di kota Lod yang berada di tenggara Tel Aviv, tak lama sebelum sebuah jet pribadi membawanya terbang ke Istanbul dan mendarat di kota Turki pada Senin sore.
Pekan lalu, Pemerintah Inggris mengumumkan bahwa aset Abramovich telah dibekukan sebagai bagian dari sanksi terhadap mereka yang memiliki hubungan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Meskipun pria berkewarganegaraan Israel dan Portugal itu telah membantah memiliki hubungan dekat dengan Putin.
Namun, sebuah foto yang diperoleh Reuters menunjukkan Abramovich sedang duduk di ruang VIP bandara Tel Aviv dengan masker wajah ditarik menutupi dagunya.
Hanya saja, Reuters tidak dapat memastikan apakah Abramovich akan naik pesawat atau tidak ketika berada di bandara Israel tersebut.
Tapi, seseorang yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada Reuters bahwa pesawat yang digunakan oleh Abramovich terbang ke Ben Gurion pada Minggu (12/3) malam dari Moskow.
Kemudian situs pelacak penerbangan FLIGHTRADAR24 menyebutkan pesawat yang memiliki nomor ekor LX-RAY itu telah mendarat di Istanbul setelah meninggalkan Israel pada Senin (13/3).
Setelah mendarat pesawat itu pun tidak dijadwalkan untuk terbang lagi dari Istanbul. Kemungkinan, pesawat yang diduga ditumpangi Abramovich itu akan tetap berada di Istanbul, menurut sebuah sumber yang mengutip rencana penerbangan pesawat tersebut.
Pesawat itu juga berada di Turki pekan lalu, menurut data pelacakan, dikutip dari Reuters.
Istanbul, kota terbesar di Turki, adalah lokasi kantor pusat AB Grup Holding yang merupakan sebuah perusahaan yang dijalankan oleh Muhsin Bayrak, yang secara terbuka menyatakan minatnya untuk membeli Chelsea dari Abramovich.
Bayrak merupakan pengusaha yang bergerak dalam bisnis konstruksi, energi dan real estate.