Liverpool Dituding Tak Adil pada Salah karena Berasal dari Afrika

Mantan pemain Liverpool, El Hadji Diouf, menuding klub yang pernah dibela bersikap berbeda terhadap Mohamed Salah lantaran sang bintang The Reds tersebut berasal dari Afrika.

Salah merupakan salah satu sosok kunci di Liverpool. Kontrak pemain asal Mesir itu akan berakhir pada pertengahan 2023.

Menjelang tahun terakhir pembicaraan kontrak baru Salah dan Liverpool belum beres. Diouf pun menyuarakan perihal asal usul Salah membuat mantan pemain AS Roma itu tidak mendapat perlakuan yang sama dengan bintang-bintang sepak bola dari Benua Biru.

"Salah harus menyadari dia adalah orang Afrika, jadi mereka tidak akan memperlakukannya seperti orang Eropa dan meereka tidak akan memberi kontrak terbaik seperti yang lain," ujar Diouf.

Pemain yang pernah memperkuat Liverpool pada awal 2000-an itu juga memberi saran kepada Salah agar tetap berada di Anfield ketimbang menerima tawaran klub lain seperti Real Madrid yang disinyalir sedang mencoba melakukan pendekatan.

"Liverpool jelas harus memenuhi permintaan Salah. Jika saya jadi Salah, saya akan bertahan di Liverpool. Dia bisa mendapatkan uang lebih banyak, dia adalah pemain terbaik diklub bersama [Sadio] Mane dan bersamanya mereka akan memenangkan banyak trofi."

"Dia sudah 30 tahun, dan saya menyarankannya bermain empat tahun lagi bersama The Reds. Transfer ke Real Madrid berarti dia harus memulai dari awal lagi," beber Diouf dikutip dari BeIN Sport.

Salah turut mengantar Liverpool kembali ke kejayaan di Inggris dan Eropa. Gelar juara Liga Inggris pada musim 2019/2020 serta trofi Liga Champions semusim sebelumnya tak lepas dari andil Salah.

Selain itu ada pula gelar UEFA Super Cup 2019 dan Piala Dunia Antarklub 2019 yang dipersembahkan Salah. Sejak memperkuat Liverpool pada 2017, Salah sudah mengoleksi 153 gol dari 239 penampilan.

[Gambas:Video CNN]