Liga Indonesia Kali Pertama Tanpa Klub Papua
Liga 1 2022/2023 tak akan diisi klub asal Papua. Ini anomali, sebab sejak 1994 atau era kompetisi profesional di Indonesia, klub asal Papua selalu ambil bagian.
Persipura menjadi penanda eksistensi klub asal Papua. Setelah menjuarai Divisi Satu Perserikatan 1993, Persipura menjadi bagian Liga Indonesia 1994 hingga akhirnya terdegradasi pada 2022.
Pada era Perserikatan, klub asal Papua tak berkompetisi di kasta pertama pada edisi 1991/1992 dan 1993-1994. Itu setelah Persipura terdegradasi ke Divisi Satu pada musim 1989/1990.
Pada musim itu Mutiara Hitam menempati peringkat kelima Grup Timur dan harus menjalani babak playoff. Pada babak playoff Persipura kalah 0-2 dari PSDS Deli Serdang dan terpaksa turun kasta.
Pada saat yang sama ada kompetisi semi profesional bernama Galatama. Namun tak ada klub asal Papua dalam kompetisi ini dari edisi pertama hingga edisi terakhirnya pada 1993.
Selanjutnya ada Liga Indonesia sejak 1994. Ini adalah era baru karena merupakan unifikasi Perserikatan dan Galatama. Dalam transformasi ini Persipura ambil bagian, bahkan menjadi klub tersukses.
Persipura menjadi klub tersukses dengan empat gelar juara pada 2005, 2008/2009, 2010/2011, dan 2013. Persipura juga punya satu gelar turnamen rasa kompetisi, Indonesia Soccer Championship 2016.
Masa kejayaan klub asal Papua di Liga Indonesia terjadi pada musim 2011/2012. Pada musim tersebut ada empat tim asal Papua, yakni Persipura, Persiwa Wamena, Persiram Raja Ampat, dan Persidafon Dafonsoro.
Sempat pula ada Perseman Manokwari yang promosi pada musim 2007/2008, kemudian terdegradasi pada musim selanjutnya. Lantas ada Perseru Serui yang naik pada 2014, tetapi kemudian menjadi Badak Lampung FC.
Setelah 28 tahun tak turun kasta sejak juara Divisi Satu Perserikatan 1993, Persipura akhirnya terdegradasi lagi. Ini menjadi momen terburuk sepak bola Papua, karena tak ada wakil lagi seperti 1989/1990.
(abs/jun)