Presiden Asosiasi Pemain Sepak Bola di Slovakia (UFP), Jan Mucha Jr, menyatakan situasi di FK Senica sangat buruk.
Permasalahan keuangan di klub yang diperkuat Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman itu sudah menjadi sorotan UFP yang merupakan salah satu anggota organisasi pesepakbola profesional (FIFPRO).
Mucha menerangkan kondisi keuangan yang tidak sehat sudah terjadi lama dan kini para pemain beserta staf klub lainnya harus menanggung beban dari masalah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Situasi di Senica sangat buruk. Tidak ada hal baru, kita tahu itu. Senica sudah lama menjadi beban dari pemilik sebelumnya. Masalah di klub dimulai pada masa pemilik Venezuela, berlanjut di bawah pemilik lainnya," kata Mucha dikutip dari Sport.
"Jelas tidak ada yang membuat klub menggiurkan saat ini karena memiliki warisan utang yang besar. Situasinya tak tertahankan. Pemain dan karyawan klub harus menanggung beban paling besar," sambungnya.
Mucha pun membuka kasus permasalahan keuangan di klub Nitra yang lebih dulu kolaps ketimbang Senica. Menurutnya liga lebih baik berjalan dengan sedikit klub dengan keuangan sehat daripada terdapat banyak kesebelasan namun bermasalah.
"Kita akan menemukan cara agar sistem bisa menggaransi. Tidak habis pikir para pemain tidak ingin bermain di tengah musim karena mereka tidak memiliki apa-apa lagi," ujar Mucha.
Menurut media Slovakia lainnya, Pravda, tunggakan gaji pemain Senica sudah sempat dibayar sebagian jelang pertandingan akhir pekan kemarin.
Senica menelan kekalahan dalam tiga laga terakhir. Setelah takluk 1-4 dari Trencin, skuad berjuluk Zahoraci itu kalah 2-3 dari Zlate Moravce pada akhir pekan lalu, dan takluk 0-3 dari Spartak Trnava dalam laga Piala Slovakia dini hari tadi.
(nva/sry)