Pembalap MotoGP tim Ducati Francesco 'Pecco' Bagnaia menjadikan MotoGP Mandalika sebagai motivasi untuk melesat di MotoGP Amerika, akhir pekan ini.
Di Sirkuit Mandalika, Bagnaia hanya mampu finis di urutan ke-15. Ia sadar hal tersebut bukanlah catatan apik untuk seorang pembalap kelas premier. Namun menurutnya, MotoGP Mandalika justru memberinya pelajaran berarti.
"Saya akhirnya bisa merasakan bagian depan [sepeda motor]. Saya lebih merasa lebih baik di Mandalika," katanya dikutip dari Crash.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembalap kelahiran Turin, Italia itu pun membuktikan perkembangan sejak balapan di Sirkuit Mandalika. Di MotoGP Argentina, Bagnaia finis di posisi kelima setelah mengawali balapan dari posisi ke-13. Ia bahkan tercatat menjadi pembalap ketiga yang mencatat waktu lap tercepat.
"Saya bisa melakukan semua yang saya inginkan di bagian depan. Semua hal sudah lebih baik, saya terus berjuang keras dalam pengereman ketika memasuki tikungan," ujarnya.
Ia ingin mengulang catatan impresif seperti MotoGP Austin tahun lalu. Sebab terakhir kali dirinya mengaspal di Negeri Paman Sam, Bagnaia meraih pole position dan finis di tempat ketiga. Ia berbagi podium bersama Marc Marquez dan Fabio Quartararo.
"Saya yakin dengan hasil balapan di Argentina saya bisa lebih kompetitif di Amerika. Tahun lalu saya kompetitif di sana, dan saya pikir tahun ini akan lebih baik," ucapnya.
"Satu hal yang saya pikir bisa sangat penting adalah tidak perlu merasa tertekan, harus cerdik, tenang, dan memulai kembali apa yang sudah kami lakukan di Argentina," kata dia.
(ikh/jun)