Puasa Benzema Dipuji, Kante Disorot

Dua pemain muslim asal Prancis, Karim Benzema dan N'Golo Kante, mendapat respons yang berbeda setelah memutuskan puasa jelang leg kedua perempat final Liga Champions antara Real Madrid vs Chelsea di Santiago Bernabeu, Selasa (12/4) malam waktu setempat.

Madrid menang 3-1 atas Chelsea pada leg pertama perempat final Liga Champions pekan lalu. Benzema menjadi bintang pada laga tersebut dengan menciptakan hattrick ke gawang Chelsea.

Penampilan Benzema benar-benar mendapat pujian. Pasalnya bomber 34 tahun itu disebut juga menjalani ibadah puasa Ramadan saat melawan Chelsea. Benzema baru berbuka puasa 13 menit sebelum laga Chelsea vs Madrid di Stamford Bridge dimulai.

"Tidak ada pengaruh. Ramadan adalah bagian dari hidup saya. Agama saya menjadikan Ramadan sebagai kewajiban. Bagi saya itu penting dan saya merasa bagus ketika puasa," ujar Benzema ketika ditanya memutuskan untuk tetap puasa dikutip dari TalkSport.

Jika Benzema mendapat pujian, berbeda halnya dengan Kante. Gelandang 31 tahun itu mendapat kritikan setelah penampilannya menurun dalam beberapa laga terakhir karena cedera.

Selain itu pelatih Chelsea Thomas Tuchel juga menyoroti keputusan Kante untuk tetap berpuasa. Tuchel mengatakan ada kemungkinan puasa mempengaruhi penampilan Kante.

"Sekarang Kante sedang puasa karena mengikuti agamanya, jadi mungkin itu alasan lainnya. Ini bukan kali pertama dia melakukannya dan dia sudah terbiasa, tapi tentunya jika Anda tidak banyak makan dan minum sepanjang hari, itu bisa berpengaruh," ujar Tuchel dikutip dari TalkSport.

"Mungkin hal itu menjadi bagian dari penjelasan kenapa dia merasa sedang tidak dalam level tertinggi, jika Anda bandingkan seberapa besar pengaruh Kante saat melawan Real Madrid musim lalu," ucap Tuchel.

Musim lalu Kante tampil luar biasa saat Chelsea mengalahkan Madrid 3-1 pada babak semifinal Liga Champions. Sementara pekan lalu Kante hanya bermain 45 menit setelah digantikan Hakim Ziyech.