Erik Ten Hag, Murid Guardiola yang Latih Man Utd
Manchester United meresmikan Erik Ten Hag sebagai pelatih baru tim Setan Merah, Kamis (21/4) sore WIB. Berikut profil Erik Ten Hag, pelatih baru Manchester United.
Erik Ten Hag lahir di Haaksbergen, Belanda, pada 2 Februari 1970. Ia menghabiskan karier sepak bola sebagai pemain di negara asalnya.
Ia mengawali kariernya di FC Twente sebagai bek tengah pada 1989 hingga 1990 dengan catatan 14 penampilan.
Erik Ten Hag lalu hijrah ke De Graafschap selama dua musim, lalu kembali ke FC Twente untuk dua musim berikutnya. Kemudian, ia berlabuh di RKC Waalwijk.
Ia terus berpindah-pindah ketika memutuskan hengkang ke Utrecht pada 1995. Hanya bertahan semusim, ia memutuskan pulang ke Twente dan pensiun sebagai pemain pada 2002.
Erik Ten Hag lalu memutuskan tetap berada di dunia sepak bola dengan menjadi pelatih. Ia memulai perjalanannya dengan menjadi pelatih Go Ahead Eagles pada 2012.
Semusim kemudian, Erik Ten Hag dipercaya menangani Bayern Munchen II selama dua tahun dengan saat itu Pep Guardiola menjadi pelatih di tim utama.
Ten Hag bisa disebut sebagai anak didik Guardiola. Pasalnya selama menangani tim reserve Bayern Munchen, Ten Hag telah belajar banyak dari Guardiola.
"Saya belajar banyak dari Guardiola. Filosofinya itu sensasional, yang dia lakukan di Barcelona, Bayern, dan sekarang Manchester City, gaya menyerang dan atraktif itu membuatnya memenangi banyak hal. Konsep inilah yang saya coba terapkan dengan Ajax," kata Ten Hag dikutip dari Marca.
Salah satu ilmu terbesar yang didapatkan Ten Hag dari Guardiola adalah fleksibilitas taktik. Ten Hag biasa menerapkan pola 4-3-3 atau 4-2-3-1, tapi amat dinamis dalam praktik di lapangan.
Selain itu, pendekatannya terhadap pemain juga menarik dan begitu detail. Ten Hag sangat mementingkan aspek mental. Dia akan memerhatikan reaksi-reaksi para pemainnya terhadap sebuah insiden negatif, misalnya kehilangan bola, pelanggaran, atau situasi kebobolan.
Dari hasil pengamatan ini, dia akan menerapkan pendekatan yang dinilai tepat untuk tiap pemain berdasarkan reaksinya. Dari sanalah muncul sesi latihan yang panjang dan intensif, yang bahkan kerap dirasa membosankan oleh para pemainnya.
Selepas menimba ilmu di Jerman ia pulang ke Belanda dengan menjadi Direktur Olahraga sekaligus pelatih Utrecht.
Kinerja yang apik membuat Ajax Amsterdam terpincut dengan visi Erik Ten Hag. Pada 2017, klub raksasa Belanda itu meresmikan Erik Ten Hag sebagai pelatih pada 2017.
Ajax pun sukses di tangan Ten Hag. Selama lima musim menakhodai klub, Ajax berhasil meraih dua gelar Liga Belanda, dua trofi Piala KNVB, dan satu Johan Cruyff Shield.
Ten Hag juga sempat sukses membawa Ajax menembus semifinal Liga Champions 2018/2019 setelah menyingkirkan dua klub besar: Juventus dan Real Madrid.