Persis Solo resmi memutuskan hubungan kerja sama dengan PT Wilmar Nabati Indonesia selaku salah satu sponsor klub.
Keputusan itu diambil menyusul salah satu Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia berinisial MPT resmi menjadi tersangka kasus korupsi izin ekspor minyak sawit mentah (CPO), bahan baku minyak goreng.
Persis dalam rilisnya mengaku memahami isu yang sedang berkembang di masyarakat dalam beberapa hari terakhir tentang Wilmar dan turut menyesalkan atas adanya kejadian tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim Laskar Samber Nyawa menjelaskan bahwa kerjasama yang terjalin antara Persis dan Wilmar adalah sebuah bentuk kerjasama profesional yang didasari untuk pengembangan sepak bola yang lebih berprestasi di kota Solo.
Selama kurun waktu kerja sama musim lalu, lingkup kerja sama kedua pihak terbatas hanya dalam koridor profesional yang sudah disepakati bersama melalui surat perjanjian kerja sama.
"Dalam konteks kerja sama, hubungan kedua belah pihak berlandaskan asas profesionalisme yang tidak ikut campur atau terlibat dalam sistem kerja atau manajerial perusahaan masing-masing, kecuali dalam konteks lingkup kerja sama sebagai sponsorship Persis di Liga 2 2021," tulis Persis dikutip dari laman resmi klub.
Persis pun menilai sangat penting bagi mereka untuk responsif dan peka memahami gejolak sosial yang ada di masyarakat saat ini.
"Sebagai sebuah klub sepak bola profesional yang menjunjung tinggi asas sportivitas dan kemanusiaan seperti yang dicita-citakan para pendiri sejak Persis terbentuk, penting bagi kami untuk bisa responsif dan peka dalam memahami gejolak sosial yang ada di masyarakat saat ini," tulis Persis.
"Persis memiliki tanggung jawab moral yang berasal bukan hanya dari para penggemar sepak bola, tapi juga masyarakat Solo secara keseluruhan. Sehingga penting bagi kami untuk mengambil sebuah keputusan serius sebagai penanda sikap, dan dalam hal ini kami memutuskan untuk tidak melanjutkan kerja sama dengan Wilmar sebagai salah satu sponsor Persis."