Benzema Bersinar, Madrid 'Dibunuh' Pemain Sendiri

Karim Benzema bersinar di tengah penampilan buruk para pemain belakang yang 'membunuh' Real Madrid usai kalah 3-4 dari Manchester City di Liga Champions, Rabu (27/4) dini hari WIB.

Madrid membuang peluang mendapatkan keuntungan dari leg pertama semifinal Liga Champions di markas Man City, Stadion Etihad.

Pada laga krusial itu Los Blancos kalah tipis 3-4 dari The Citizens. Gol-gol Man City dicetak Kevin de Bruyne (2'), Gabriel Jesus (11'), Phil Foden (53'), dan Bernardo Silva (74').

Sementara itu Madrid membalas lewat dua gol Karim Benzema (33' dan penalti 82') serta satu gol dari Vinicius Junior (55').

Tuan rumah Man City memegang kendali permaian. Tim asuhan Pep Guariola tersebut juga memiliki serangan yang kerap mengancam gawang Thibaut Courtois.

Akan tetapi gol-gol Man City itu juga tidak lepas dari buruknya pertahanan Madrid dalam pertandingan itu.

Gol pertama Man City akibat lambatnya penjagaan terhadap Riyad Mahrez yang memberikan umpan silang kepada De Bruyne. Gelandang asal belgia itu juga mencetak gol karena luput dari kawalan pemain Madrid.

Lini pertahanan Madrid gagal maksimal lawan Man City. (REUTERS/CRAIG BROUGH)

Respons yang lambat dari pemain Madrid itu juga terulang untuk gol kedua. De Bruyne leluasa melepaskan umpan silang sementara David Alaba gagal menjaga Gabriel Jesus sehingga membawa Man City unggul 2-0.

Phil Foden mencetak gol ketiga Manchester Biru setelah bek kiri Ferland Mendy blunder dalam memberikan operan kepada Vinicius Junior. Bola operan Mendy direbut Fernandinho yang menjadi umpan silang untuk gol sundulan Foden.

Kesalahan yang berulang muncul dalam gol pemungkas The Citizens lewat Bernardo Silva. Ketika Oleksandr Zinchenko dijatuhkan Toni Kroos namun tidak dianggap pelanggaran oleh wasit atau play on, para pemain Madrid terdiam.

[Gambas:Video CNN]

Hilangnya konsentrasi itu membuat Bernardo leluasa memainkan bola dan melepaskan tembakan kaki kiri ke gawang Thibaut Courtois.

Hasil pertandingan itu bisa saja berbeda apabila lini belakang Madrid tidak membuat blunder yang berulang. Pasalnya lini depan tim asuhan Carlo Ancelotti itu cukup efektif dengan serangan balik.

Gol-gol Benzema dan Vinicius lahir dari skema serangan balik yang efisien dan efektif.