Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan penggunaan Jakarta International Stadium (JIS) sebagai markas Persija Jakarta sudah memasuki tahap final.
Anies Baswedan mengaku menyerahkan negosiasi kontrak kepada pihak Jakpro selaku pengelola JIS.
"Antara Persija dan Jakpro sedang finalisasi pembahasan agar bisa dikelola dengan B2B (business to business). Jadi stadion tetap dikelola Jakpro, Persija hanya menjadikan JIS sebagai home base. Detail perjanjian sedang dalam proses mudah-mudahan bisa segera tuntas," kata Anies di JIS, Sabtu (7/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies mengklaim janjinya menyelesaikan stadion bertaraf internasional sudah tuntas. Ia berharap stadion dengan kapasitas 82 ribu penonton itu dapat dimanfaatkan sebaik mungkin sebagai salah satu ikon Jakarta.
"Hari ini menjadi penting karena janji itu dilunasi, janji untuk membangun stadion bertaraf internasional yang bisa digunakan untuk home base bagi Persija Jakarta dan The Jakmania. Kita semua menanti bertahun-tahun dalam kesabaran," ujar Anies.
Sementara Presiden Persija Jakarta Mohamad Prapanca mengatakan pihaknya dan Jakpro harus mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan ihwal JIS sebagai markas klub.
"Prinsipnya gini, Persija enggak pernah mundur soal sewa menyewa sejauh semua diuntungkan. Jika salah satu pihak rugi kan repot juga. Pokoknya semua harus sepakat mencapai harga tertentu yg slaing mengentungkan," ucap Prapanca.
Ia berencana menjadikan JIS dapat segera dipakai untuk markas Persija Jakarta mulai musim 2022-2023. Kontrak Persija dengan JIS rencananya akan berlangsung selama satu musim.
"[Kontrak] per musim. Persija enggak pernah kontrak panjang. Di GBK pun per musim, di Patriot juga per musim," ucapnya.
Kendati demikian Persija dan Jakpro belum membahas nilai kontrak per musim untuk menjadikan JIS sebagai markas.
"Nilai kontrak belum karena dari Jakpro masih hitung-hitungan juga kami ikuti saja," kata Prapanca.