3 Alasan Herry IP Pasang Kevin/Bagas di Thomas Cup

CNN Indonesia
Senin, 09 Mei 2022 18:18 WIB
Duet Bagas/Kevin akan turun bermain dalam laga Indonesia vs Thailand di Thomas Cup. (JUSTIN TALLIS / AFP dan CHARLY TRIBALLEAU / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kevin Sanjaya Sukamuljo/Bagas Maulana diturunkan dalam duel Indonesia vs Thailand di Thomas Cup. Berikut alasan Herry Iman Pierngadi menurunkan Kevin/Bagas.

Kevin/Bagas bakal turun sebagai ganda kedua dalam duel lawan Thailand. Kevin/Bagas akan berhadapan dengan Peeratchai Sukphun/Pakkapon Teeraratsakul.

Herry IP punya sejumlah alasan yang membuat ia menurunkan Kevin/Bagas sebagai pasangan. Berikut tiga alasan Herry IP menurunkan Kevin/Bagas, dikutip dari rilis PBSI:

1. Adaptasi Lapangan

Herry IP ingin semua pemain sektor ganda yang ia bawa sudah merasakan kondisi lapangan. Hal ini penting sebagai modal mereka dan persiapan ketika turnamen memasuki fase yang lebih krusial.

"Saat latihan dan tanding di Impact Arena, kondisi hembusan anginnya berbeda. Kemarin saat latihan, penyejuk ruangan belum diaktifkan penuh. Jadi pemain perlu dan harus bisa beradaptasi dengan hembusan angin saat bertanding. Makanya, semua pemain perlu turun bertanding."

Herry IP ingin semua pemain ganda merasakan dan beradaptasi dengan kondisi lapangan di Impact Arena. (Arsip PBSI)

"Karena itu, tujuh pemain yang saya bawa harus saya mainkan semuanya. Agar mereka bisa cepat beradaptasi dan merasakan bagaimana atmosfer arena pertandingan dengan baik," tutur Herry IP.

2. Karakter Main yang Cocok

Karakter main Kevin dan Bagas yang berbeda juga jadi alasan Herry IP menurunkan Kevin/Bagas sebagai pasangan. Kevin selama ini lebih sering berperan sebagai playmaker yang bermain di depan net sedangkan Bagas adalah tipe pemain dengan smes keras di belakang.

"Kevin/Bagas juga sering latihan bareng. Kevin bermain depan sebagai playmaker perlu didukung pemain bertipe killer atau tukang gebuk dari garis belakang dan itu dimiliki Bagas," ucap Herry IP.

Bagas Maulana merupakan pemain dengan tipe smes keras di belakang. (Arsip PBSI)

3. Strategi Tak Mudah Terbaca

Herry IP menekankan bahwa ia sudah mempersiapkan pola dan simulasi berbagai macam ganda sejak masa persiapan di Jakarta. Hal itu demi upaya agar strategi Indonesia tidak mudah dibaca oleh lawan.

"Dengan mengacak, kekuatan kita jadi tidak mudah dibaca lawan. Selain itu, kita juga bisa memiliki komposisi dan formasi pasangan yang banyak. Ini juga agar lawan makin bingung setiap bertemu kita," tutur Herry IP.



(ptr/nva)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK