Syabda Perkasa Belawa mengaku punya hal-hal yang mendorongnya bangkit dan membawa Indonesia menang dramatis di ajang Thomas Cup.
Syabda meraih kemenangan 21-14, 11-21, 21-16 atas Lee Yun Gyu. Dalam laga tersebut, Syabda sempat berada dalam posisi terjepit ketika tertinggal 6-11 di interval gim ketiga.
"Saat tertinggal 6-11 pada gim ketiga, saya hanya berpikir, seandainya kalah ya sudah kalah. Tetapi saya bertekad saya tidak mau menyerah begitu saja di tengah lapangan. Saya terus berusaha saja."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya nekad, ke mana bola saya kejar. Saya terus menekan dan menyerang dan tidak mikir tenaga akan terkuras. Saya bertarung all out," tutur Syabda seperti dikutip dari rilis resmi PBSI.
Selain itu, Syabda juga mengaku termotivasi oleh dukungan total yang diberikan oleh rekan-rekan sekaligus seniornya dari pinggir lapangan.
"Apalagi, senior-senior sekaligus idola-idola saya, terus mendukung saya dari pinggir lapangan. Support-nya luar biasa. Mereka mendukung penuh saya. Saya jadi tidak mau menyerah."
"Saya lihat Koh Hendra, Mas Kevin, Babah Ahsan dan lain-lain, berteriak dari pinggir lapangan mendukung saya, saya pun terus fight. Saya tidak mikir apa-apa, pokoknya berjuang terus dan tidak ragu-ragu seperti gim kedua yang membuat saya kalah," kata Syabda.
Kemenangan Syabda pun melengkapi come back Indonesia dalam laga lawan Korea. Indonesia sempat tertinggal 0-2 terlebih dulu sebelum Shesar Hiren Rhustavito, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Syabda merebut poin kemenangan.
"Senang dan bersyukur saya bisa menang dan bisa menyumbangkan angka penentu kemenangan Indonesia atas Korea, 3-2."
"Pertandingan tadi ada tegang dan ada pressure, karena saya tampil pertama kali di ajang besar seperti Piala Thomas dan tampil di partai penentuan," tutur Syabda.