Indonesia vs Myanmar: Sapu Lawan demi Bukti Mental Juara

CNN Indonesia

Minggu, 15 Mei 2022 08:38 WIB

Kemenangan di laga penentu akan menegaskan mental juara Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2021. — Timnas Indonesia U-23 sudah mengemas dua kemenangan dari tiga laga. (ANTARA FOTO/ZABUR_KARURU)

Jakarta, CNN Indonesia --

Timnas Indonesia U-23 akan menjalani laga penentuan kontra Myanmar U-23 di babak penyisihan Grup A SEA Games, Minggu (15/5). Poin dari laga tersebut akan memastikan langkah Skuad Garuda Muda menuju semifinal.

Setelah melewati tiga pertandingan, Timnas Indonesia U-23 sudah berada di depan pintu fase gugur. Petikan dua kemenangan cukup bagi anak asuh Shin Tae Yong meraup enam poin sekaligus menduduki peringkat kedua klasemen sementara meski sempat takluk di laga pembuka kontra Vietnam.

Posisi Timnas Indonesia U-23 tak serta merta aman menjelang semifinal karena Myanmar juga sama-sama mengantongi enam poin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Myanmar hanya kalah selisih gol dibandingkan Indonesia. Ini membuat laskar berjuluk Chinthe punya kesempatan yang tak kalah besar dengan tim Merah-putih.

Akan tetapi Myanmar harus mampu mengalahkan Indonesia jika ingin mengamankan tiket semifinal. Sebaliknya, Indonesia hanya butuh minimal hasil imbang karena unggul selisih gol.

Di atas kertas, Indonesia lebih diunggulkan berkat kemenangan besar saat membungkam Timor Leste dan Filipina masing-masing dengan empat gol. Barisan pemain bintang muda Indonesia pun mengindikasikan Egy Maulana Vikri dan kompatriot mempunyai kans menang lebih tinggi.

Anak asuh Shin Tae Yong perlu menyingkirkan euforia berlebihan dan menjadikan kemenangan di dua laga terakhir sebagai motivasi. Ini disebabkan oleh gerak-gerik Myanmar yang kerap memberikan kejutan selama babak penyisihan Grup A SEA Games.

Myanmar tampil perkasa di dua laga pembuka kontra Timor Leste dan Filipina. Kedua pertandingan itu berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan tim besutan Velizar Popov.

Bombardir lini depan Myanmar terbukti mengerikan dengan torehan tiga gol di masing-masing laga meskipun mampu dibalas lawan. Mereka pun mampu mengevaluasi lini pertahanan sehingga Vietnam harus susah payah mencari celah dan hanya bisa menang 1-0.

Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya>>>

Jika membandingkan performa Myanmar dan Indonesia melawan Vietnam, tentu Myanmar tampak lebih perkasa mengingat tuan rumah mengalahkan Indonesia tiga gol tanpa balas. Ini merupakan salah satu tugas Shin Tae Yong meramu formula bertahan yang tepat untuk mengadang gempuran lawan.

Duet Rizki Ridho dan Fachrudin Aryanto sudah menunjukkan performa terbaik mereka di dua laga terakhir walaupun sempat amburadul di hadapan Vietnam. Paduan dua bek muda dan pemain senior itu sukses mencatat clean sheet kontra Filipina.

Rizky Ridho dan Fachruddin bahkan menyumbang satu gol melalui tandukannya ke gawang Filipina dan Timor Leste. Ini menjadi tanda bahwa Indonesia juga perlu menjadikan pemain belakang sebagai salah satu penghasil gol.

Kesempatan menciptakan peluang bisa didapatkan lewat peran Asnawi Mangkualam yang akhirnya tampil sebagai starter di laga terakhir. Kebiasaan Asnawi dalam merangsek pertahanan lawan plus kemampuan dribel mumpuni layak menjadi pertimbangan Shin Tae Yong kembali menaruhnya di starting line up.

Peran tiga pemain di sektor tengah yakni Marc Klok, Syahrian Abimanyu, dan Ricky Kambuaya pun pantas mendapat perhatian lebih tinggi. Koordinasi ketiga pemain itu semakin padu dari laga ke laga dalam mengatur tempo sekaligus mendistribusikan bola dengan operan yang akurat.

Barisan pertahanan yang rapat dan sektor tengah yang kompak otomatis bakal membuat lini depan semakin nyaman dalam menjalankan tugas. Kerjasama Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman terbukti efektif membuat lawan kocar-kacir. Pergantian ujung tombak dari Irfan Jauhari menjadi Muhammad Ridwan kala menghajar Filipina juga efisien menghasilkan kemenangan meyakinkan.

Lagi-lagi, Shin Tae Yong menjadi aktor utama dalam memilih pemain sesuai kebutuhan. Dengan kesempatan lolos yang lebih besar, juru taktik asal Korea Selatan itu perlu memikirkan skenario jika Indonesia lolos ke semifinal.

Apabila Indonesia keluar sebagai pemenang kontra Myanmar, tak menutup kemungkinan tim Merah-putih bakal memimpin Grup A. Status juara grup akan meningkatkan motivasi dan membuktikan bahwa Indonesia tidak bersikap pragmatis dengan berpkir 'yang penting lolos'.

Berkaca dari SEA Games 2019, Indonesia memiliki rekam jejak yang militan dalam perebutan tiket semifinal. Tim yang kala itu dipimpin oleh Indra Sjafri dan diperkuat beberapa pemain yang juga tampil pada SEA Games saat ini mampu lolos ke fase knockout meski berasal dari grup neraka yang berisi Thailand, Vietnam, dan Singapura.

Meski melenggang ke babak semifinal sebagai runner-up, Indonesia berhasil menunjukkan mental pejuang yang sesungguhnya. Memori itu perlu kembali ditunjukkan demi membayar tuntas mimpi medali emas SEA Games yang hampir berhasil diwujudkan pada 2019 silam.