Jakarta, CNN Indonesia --
Partai final Liga Champions Liverpool vs Real Madrid akan menampilkan duel-duel sengit pemain-pemain top dari kedua kesebelasan.
Liverpool dan Madrid dihuni pemain-pemain dengan reputasi berkelas di setiap lini dari kiper hingga penyerang.
Bisa jadi penentu kemenangan akan hadir dari pemain-pemain kunci yang jadi andalan Jurgen Klopp atau Carlo Ancelotti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut duel kunci Liverpool vs Real Madrid:
1. Alisson Becker vs Thibaut Courtois
Dua kiper elite di Liverpool dan Madrid menambah sengit duel final kali ini. Alisson dan Courtois adalah sosok elite di bawah mistar yang menjadi garansi keamanan gawang.
Kemampuan Alisson dan Courtois melakukan penyelamatan bisa menjadi hambatan bagi lini serang kedua kubu.
Ketangguhan antisipasi bola atas dan bawah juga jadi keunggulan dua penjaga gawang yang bisa menambah daya tarik final Liga Champions kali ini.
Selain itu Alisson dan Courtois juga tergolong kiper-kiper yang bisa berkontribusi pada permainan dengan umpan-umpan panjang dan pendek.
2. Virgil van Dijk vs Karim Benzema
Van Dijk menjadi jenderal lapangan belakang sekaligus sosok penting di kubu Liverpool. Pemain Belanda itu memiliki fisik kukuh untuk berduel dengan lawan di area vital. Teknik lengkap yang berpadu dengan kecepatan membuat Van Dijk sebagai bek pilih tanding.
Pemain 30 tahun ini juga tangguh meladeni bola darat dan udara, sehingga lawan akan kesulitan jika berhadapan satu lawan satu. Selain itu Van Dijk juga akan memegang komando di lini belakang.
Benzema menjadi lawan sepadan bagi Van Dijk. Kemampuan mencetak gol Benzema akan diuji Van Dijk. Kendati tak lagi muda, pemain asal Prancis itu membuktikan kemampuan dengan 15 gol dan berada di posisi teratas top skor Liga Champions.
Jika Madrid mengalami kebuntuan, Benzema bisa saja muncul sebagai penyelamat melalui kreativitas dan produktivitas.
Baca lanjutan artikel ini di halaman berikutnya>>>
3. Fabinho vs Luka Modric
Sempat mengalami cedera, Fabinho sudah kembali berlatih dan berpotensi bermain dalam laga final sebagai starter. Salah satu gelandang bertahan terbaik saat ini bisa menjadi kartu truf bagi Liverpool dalam upaya mengangkat trofi Liga Champions ketujuh.
Kemampuan membaca pertandingan menjadi keunggulan pemain asal Brasil tersebut. Fabinho bisa berperan sebagai tameng Liverpool dari serangan-serangan lawan.
Di kubu seberang, keberadaan Luka Modric sebagai otak serangan bisa menyulitkan Liverpool. Visi dan ketenangan Modric jadi kombinasi pas yang merusak lawan, ditambah dengan kemampuan mengakhiri serangan.
Modric juga tak melulu membantu serangan, tapi punya kontribusi dalam bertahan sehingga melengkapi kemampuan pemain terbaik FIFA 2018.
4. Trent Alexander-Arnold vs Vinicius Jr.
Berbicara soal Liverpool saat ini maka tak akan bisa melupakan TAA. Permainan pemain timnas Inggris sebagai full back kanan memegang peranan penting dalam kesuksesan Merseyside Merah.
Alexander-Arnold tak cuma bisa mengirim umpan matang, tetapi juga sudah layaknya seorang playmaker ketika membangun serangan.
Porsi menyerang Alexander-Arnold dalam laga melawan Madrid harus diimbangi kemampuan bertahan karena dia akan bertemu muka dengan Vinicius Jr yang berpotensi menghadirkan kesuraman untuk Liverpool.
Duel Alexander-Arnold vs Vinicius akan menampilkan kecepatan, akselerasi, kelincahan, serta teknik tinggi. Trik-trik Vinicius atau umpan matang dan memanjakan dari Alexander-Arnold akan menjadi salah satu yang ditunggu dalam laga puncak sekelas final Liga Champions
[Gambas:Photo CNN]
5. Mohamed Salah vs David Alaba
Semangat balas dendam diusung Salah yang menderita pada duel Liverpool vs Madrid empat tahun lalu. Salah yang baru saja mengakhiri musim sebagai top skor Liga Inggris tentu sudah ada dalam pantauan pemain-pemain Madrid.
Kecepatan dan daya ledak Salah yang biasa menyisir dari sisi sayap bisa menjadi petaka bagi lawan yang tidak siap.
Keberadaan Alaba akan menjadi penetralisir ancaman lawan di area pertahanan Madrid, termasuk Salah ataupun keberadaan Diogo Jota, Luis Diaz, dan Sadio Mane. Selain itu Alaba juga bisa menjadi titik mula serangan Madrid melalui umpan panjang.