3 Alasan Indonesia Bisa Sulitkan Yordania
Timnas Indonesia akan menghadapi Yordania di laga kedua Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023, Minggu (12/6). Berikut tiga alasan Timnas Indonesia bisa menyulitkan Yordania.
Indonesia memiliki bekal kemenangan 2-1 kontra Kuwait sebagai motivasi menantang Yordania yang juga memetik hasil maksimal melawan Nepal dengan skor 2-0. Hal tersebut membuat pertandingan Indonesia vs Yordania diprediksi berjalan sengit. Kedua kubu sama-sama sedang berada di atas angin dan memiliki peluang lolos ke putaran final Piala Asia.
Di atas kertas, Yordania yang berada di peringkat ke-91 FIFA dianggap memiliki level yang lebih tinggi dibandingkan Indonesia di urutan ke-159. Meski begitu, bukan tak mungkin Skuad Garuda bisa mematahkan keraguan seperti yang dilakukan saat melawan Kuwait.
Berikut tiga alasan Timnas Indonesia bisa menyulitkan Yordania:
1. Yordania Tampil Tanpa Kekuatan Penuh
Winger andalan Yordania, Munther Abu Omara dipastikan absen melawan Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2023. Pelatih timnas Yordania, Adnan Hamad menyebut dirinya tak mungkin memainkan Abu Omara akibat cedera. Ia akan mencari cara lain untuk menghadapi Skuad Garuda.
Hal tersebut akan membuat lini belakang Indonesia bisa bernafas lebih lega. Kendati demikian, Elkan Baggott dan Fachrudin Aryanto harus tetap waspada menjaga benteng pertahanan.
Sebab, salah satu opsi yang akan dipakai adalah menurunkan Musa Al-Taamari yang sudah fit 100 persen usai mengalami masalah pada fisiknya saat menghadapi Nepal.
2. Efek Kejut untuk Tempo Lambat Yordania
Saat melawan Nepal di laga pembuka, Yordania tampil dengan tempo lambat di babak pertama. Formasi 4-2-3-1 yang seharusnya bergerak eksplosif justru dapat dibendung oleh Nepal.
Yordania baru bisa memecah kebuntuan di menit ke-69 dan ke-82. Gol terlambat itu menjadi indikasi bahwa Timnas Indonesia bisa memanfaatkan tempo lambat Yordania dengan serangan cepat.
Formasi 5-4-1 yang berubah menjadi 4-3-3 ketika menyerang membuat Indonesia berhasil membalas ketertinggalan atas Kuwait di laga perdana. Gol pertama merupakan buah dari serangan cepat yang tersusun rapi, sementara gol kedua tercipta berkat umpan lambung terukur dan penempatan pemain yang tepat.
3. Respek Yordania Terhadap Kemampuan Indonesia
Pelatih timnas Yordania Adnan Hamad menyatakan tidak akan memandang Indonesia sebelah mata. Ia justru memberi pujian kepada Marc Klok dan kawan-kawan sebelum kedua kubu saling berhadapan.
"Kami sadar Timnas Indonesia kuat dengan determinasi dan semangat setelah kemenangan 2-1 di laga perdana melawan Kuwait," ujarnya.
Komentar Adnan bisa jadi merupakan taktik 'psy war' agar pemain Timnas Indonesia merasa jumawa. Namun di saat yang sama, pujian lawan dapat menjadi motivasi lebih sekaligus membuktikan bahwa Yordania tidak akan bermain malas-malasan menghadapi tim Merah-putih.
(ikh/jal)